Sabtu, 24 Januari 2015

KENANGAN 1 : “MAHASISWA KALONG” DI PESANTREN ULIL ALBAB MUNDUSAREN YOGYAKARTA

Masih terbayang dalam ingatan kita selama ini, bagaimana perjalanan kita menuntut ilmu agama tiap pagi di pondok pesantren Ulil Albab. Selangkah demi selangkah kita beriringan berjalan seperti laskar pelangi yang menyusuri persawahan penduduk menuju pondok pesantren.

Sambil memegang Al Qur’an terjemahan dan buku tulis kita kompak berjalan baik waktu berangkat maupun pulang. Terkadang kita iringi langkah suci kita mengaji sambil bersenda gurau di tengah persawahan penduduk agar kita tidak mudah capek berjalan. Resep tersebut memang sangat manjur sekali, tidak terasa sambil bersenda gurau kita malah sampai juga di pondok pesantren.
Santri yang pagian datang biasanya langsung duduk mengambil posisi strategis duduk di sebelah  selatan agar bisa bersandar ditembok. Tapi ada juga yang langsung duduk di tengah berhadapat dengan Ustadz Drs. Muhammad Mustafa, M.Pd. bagi yang telat datang biasa langsung duduk di belakang.
Kalau Ustadz Drs. Muhammad Mustafa, M.Pd. sudah duduk di tempatnya, biasanya beliau langsung mengucapkan salam kemudian berdo’a lalu bersama-sama membaca surat pendek juz ‘amma. Kenapa harus membaca surat pendek juz ‘amma tiap pagi mengaji? Alasan beliau agar santriwan/santriwati Pesantren Ulil Albab bisa cepat hafal juz ‘amma dan memang tidak tarasa saking seringnya kita baca surat pendek itu membuat kita mudah menghapalkannya.
Setelah membaca surat-surat pendek baru di lanjutkan dengan materi tafsir, kitab tafsir yang menjadi pegangan beliau adalah tafsir AL AZHAR karangan Prof. Buya Hamka. Pelan tapi pasti materi yang di sampaikan biasanya langsung mengenai sasaran dan menembus hati para santriwan/wati. Penulis sering mengalami hal tersebut. 
Terkadang rasa galau sebagai anak kost dan rasa ingin tahu hakekat dari kehidupan ini, sering terjawab dengan materi yang di sampaikan. Kalaupun kita bertanya kepada beliau tentang hakekat sesuatu yang menjadi beban pikiran liar kita, Ustad Drs. Muhammad Mustafa, M.Pd. akan menjawab dengan tenang sampai kita puas dan pikiran jadi plong. 
Do’a selalu kami panjatkan buat Ustadz, Bapak dan Sahabat tercinta Drs. Muhammad Mustafa, M.Pd.(Alm) semoga dengan ilmu yang telah diajarkan kepada kita menjadi penerang dalam kubur beliau dan kita sebagai santriwan/wati bisa mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan agar bisa sebagi penerang jalan kita dan masyarakat sekitar kita. Aamiin. (Alfuad Gapuki)
bagi santriwan/wati yang punya kenangan indah monggo di tulis biar bisa berbagi dengan santriwan/wati yang laen. bisa dikirim ke E-mail: ulilalbabbabarsari@gmail.com        atau hubungi  http://www.facebook/Minhajul Erick Abidin     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar