Masih terngiang
di telinga bagaimana pesan Almarhum Bapak Ust. Muhammad Mustafa yang selalu
menasihati kita agar tetap Istiqomah dalam melakukan kebaikan dan selalu
niatkan karena Alloh. Sekilas memang sangat mudah sekali kalau kita terapkan
dalam keseharian kita tapi dalam praktiknya terasa suangat berat apalagi disaat
kita menjadi anak kost.
Cobaan itu
pasti akan datang menghampiri kita disaat kita lagi bersemangat untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT. Apalagi disaat kita
mengaji bersama di PUA setiap pagi harinya. Sebagai seorang Mahasiswa yang
ngekost banyak sekali cobaan yang menghampiri. Diantara cobaan itu adalah:
1. Ketiduran
Sudah menjadi kebiasaan bila sudah jadi anak kost tidurnya lebih lama
dibandingkan untuk menikmati hidup ini. Apalagi bila ada jadwal pertandingan
sepakbola di TV pada tengah malam yang menuntut untuk di tonton di jamin 100%
pasti bangunnya kepagian tidak bisa sholat berjamaah shubuh. Dalam hal telat
bangun pagi plus tidak mengikuti pengajian di PUA ini, biasanya kita sering
menyindir teman-teman dengan kata-kata “sibuk” padahal yang kita maksudkan
dengan sibuk itu adalah kebanyakan tidur.:)
2. Kerjakan tugas
Yang namanya mahasiswa pasti banyak tugasnya. Tugas inilah yang menjadi
cobaan kita. Terkadang kita terlalu malas untuk mengerjakan langsung tugas yang
diberikan oleh dosen dan kita lebih senang untuk mengulur-ngulur waktu sampai
mendekati hari H akan di kumpulkan. Kalau sudah seperti ini dijamin kegiatan
rutin setiap pagi untuk mengaji pasti terabaikan dan terasa berat untuk
berangkat mengaji apalagi jarak antara kost dengan PUA yang lumayan jauh bila
berjalan kaki.
3. Malas
Sifat malas ini pasti menghampiri setiap orang. Disaat kita lagi
bersemangat 45 untuk mengaji kita kepinginnya mengaji terus walaupun tidak ada
teman yang menemani kita untuk berjalan kaki menuju PUA tapi manakala rasa
malas itu datang terasa tubuh ini sangat berat sekali untuk di gerakkan dan
kepinginnya selalu berada di kost-kostan.
Itulah cobaan
yang sering mendatangi kita sebagai anak kost yang ingin menuntut ilmu agama di
PUA. Untuk membangkitkan diri agar kembali bersemangat terasa sangat berat dan
terkadang sindiran maupun ajakan teman-teman untuk mengaji kembali terasa
sangat menyiksa untuk di laksanakan. Kalau kita kurang sabar dalam menghadapi
ini niscaya kita akan cepat marah dan merasa tersinggung dengan sindiran maupun
ajakan teman-teman untuk mengajak mengaji. Sungguh rugi orang yang menyikapi
sindiran maupun ajakan teman-teman yang ikhlas ingin melihat kita mengaji tapi
kita sikapi dengan kemarahan apalagi dengan dendam. Semoga Alloh selalu
melapangkan hati kita untuk fokus dalam berbuat kebaikan. Aamiin. (Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar