Minggu, 24 Juni 2018

Wafatnya Mutiara Timur TGH. Safwan Hakim Kediri


Satu persatu para alim ulama cerdik pandai Tuan Guru di pulau Lombok meninggalkan umat yang masih sangat membutuhkan bimbingan dan pencerahan,  serasa dunia semakin sempit dengan wafatnya para alim ulama karena ilmu agama akan terangkat dengan wafatnya para ulama apalagi bila ulama tersebut termasuk ulama yang disegani oleh masyarakat.


Lombok kembali berduka dengan wafatnya Almukarram TGH. Safwan Hakim pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat pada hari Rabu(21/6/2018)  jam 21.30 WITA setelah pulang dari Umrah.

Berita wafatnya langsung viral di media sosial Facebook, WhatsApp, Line, Twitter, Mesegger dan lain-lainnya. Dunia jagat maya langsung tersentak kaget dan setiap individu  ada yang langsung berangkat kerumah duka, ada yang memberitahukan sanak keluarga di desa dan ada yang langsung mengshare ke teman maupun kelompoknya.

Besok paginya pada hari kamis sekutar jam 10.00 setelah selesai di mandikan dan di sholatkan oleh keluarga di rumah duka,  jenazah Almarhum TGH Safwan Hakim langsung dibawa ke masjik Jamik Baiturrahim Kediri.
Sejak dari rumah duka hingga ke masjid jamik yang berjarak sekitar 1 KM,  para jamaah sudah mula menunggu untuk melihat jenazah dibawa ke masjid,  lautan manusia yang datang dari segala arah menyemut berdesakan sepanjang jalan. Dan di dalam masjidpun para jamaah sudah membludak menunggu untuk menyolatkannya. saking banyaknya para jamaah yang datang untuk mensholatkan membuat pihak panitia dan keluarga mengadakan sholat Jenazah secara bergilir yang dipimpin oleh para tuan guru sepulau Lombok dan sholat jenazah dilaksanakan hingga 121 kali dan Alhamdulillah penulis diberikan kesempatan oleh Moderator untuk mendokumentasikan pelaksanaan sholat jenazahnya dari sholat jenazah yang ke-104 hingga yang terakhir ke-121.

Pelaksanaan sholat jenazah yang terakhir dilaksanakan setelah ba'da sholat Ashar dan  Dari mulai selesai sholat Ashar ini sudah mulai terasa suasana yang berbeda dari yang lainnya.  Ada rasa perpisahaan dalam diri bagi setiap jamaah dan terlihat banyak jamaah yang meneteskan air. Begitu do'a sholat jenazah terakhir dibacakan oleh Imam,  para jamaah langsung berebutan untuk mengangkat keranda Almaghfurulloh.  haru campur aduk para jamaah mengangkat keranda menuju ke pekuburan umum Kediri


Saat  keranda jenazah di angkat dari masjid menuju ke pekuburan, para pengangkat keranda jenazah dan jamaah pengantar yang di dalam masjid tidak bisa bergerak bebas karena para pengangkat keranda harus melawan arus jamaah yang berdesakan mau ikut mengangkat keranda dan para jamaah yang berdiri diluar masjid. Sehingga keranda jenazah agak lamban bisa keluar.

Sampai di luar masjid,  para pengangkat keranda jenazah ini juga harus tetap bersabar dan harus jalan dengan pelan karena jamaah yang datang membeludak memenuhi ruas jalan utama dari ujung barat hingga ujung timur.

Ditengah-tengah membeludaknya jamaah yang datang, datang rombongan Tuan Guru Sepuh yang menggunakan kursi roda dan di kawal oleh salah satu ormas yang berseragam loreng membelah jalannya para jamaah untuk membuat jalan bagi Tuan Guru Sepuh dan Alhamdulillah dari ormas ini penulis bisa leluasa berjalan ikut-ikutan menembus jalan hingga ke pekuburan.  Awalnya sudah pesimis banget tidak akan bisa mendokumentasikan prosesi di pekuburan,  pertolongan Alloh itu terjadi dan memberikan kemudahan buat penulis. Alhamdulillah

Di pekuburan umum kediri yang berada di depan pasar umum Kediri ini,  jamaah yang sudah menunggu lebih banyak lagi sampai-sampai keranda jenazah kembali tidak bisa leluasa bergerak,  panitia dan masyarakat yang membantu membuatkan jalan bagi pengangkat keranda juga kelelahan mengatur,  para jamaah berebut ingin menurunkan keranda di liang lahat tempat peristirahatan terakhir.

Dan Alhamdulillah berkat kesabaran para panitia dan jamaah yang lainnya,  keranda jenazah bisa diturunkan dengan aman dan jenazahpun dimasukkan ke liang lahat dengan tenang.

Selesai di jenazah di kuburkan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan talqin, dzikur dan do'a laku kata sambutan dari pemerintah Provinsi yang di wakilkan oleh Sekda Provinsi Bp. Ir. H. Rosiady Husaeni Sayuti, M. Sc., P.hd dan di lanjutkan dengan sambutan dari keluarga oleh TGH. Muharrar Mahfuzd lalu yang terakhir Do'a. sambutan dari Sekda Provinsi dan dari keluarga terlampir di bawah. 

Demikianlah prosesi sholat jenazah dan prosesi di pekuburan yang dapat kami sampaikan.  semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan mohon maaf sangat bila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Walloohua'lam bissawaab

Pantai Pandanan, 20180624  14.02 WITA   by: AlFuad Gapuki

Sekda Provinsi NTB
1.Banyak aktivitas  partisipasi beliau didalam membangun daerah NTB khususnya dalam social, pendidikan, kesehatan dan Lingkungan 
2.penghargaan yang dia peroleh baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
3. cukup lama menjadi ketua forum komunikasi pondok pesantren, MUI, foruk komunikasi antar umat beragama, dewan pendidikan provinsi NTB
4.sebelum puasa mengundurkan diri dari MUI, beliau ditanya kenapa mundur?, beliau tidak menjawab.
5. beliau juga aktif sebagai ketua baznas Lobar, ketua MUI Lobar, tiap di undang beliau tidak pernah menolak, beliau aktif di team penyelaras gubernur.

TGH. MUHARRAR MAHFUZ
1.Guru beliau, TGH. Ibrahim alkholidi, TGH. Mustofa Alkholidi, TGH. Abdul Hafidz Sulaeman.
2.mendapat pendidikan dengan privat pada orang tuanya di TGH. Abdul Karim, setelah selesai kholakoh dengan para santri, orant tuanya kemudian diberikan privat mulai dari kitab kecil hingga kitab besar
3.pergi ke Mekah bermukim dan mengaji mengikuti pengajian di masjidil haram
4.Lembaga pendidikan  formal hanya ada di Ishlahuddin dan tahun 1972 membangun madrasah Tsanawiyah Dakwah Islamiyah, 1976 membangun Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah, karena perkembangannya yang pesat kemudian diadakan pemisahan santri putra dengan santri putri baik di Tsanawiyah maupun di Aliyah.
5.saat medirikan Institut Nurul Hakim, yang dulu bernama Universitas berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan, dan kini menjadi Institut Nurul Hakim
6.cita-citanya bagaiman melahirkan intelek yang ulama dan ulama yang intelek.
7.membina majlis taklim sejak masih muda, beliau berdakwah hingga di bayan dan dibayan meletakkan dasar dakwah islamiyah, sampai sekarang meninggalkan 48 dai yang bertugas di bayan, sekotong dan gianjar
8.sempat memegang Lembaga dewan dakwah Indonesia pimpinan Muhammad Nasir selama 20 tahun
Tanggal 13 September 2000 Universitas Tuang Guru Haji Abdul Karim berdiri kemudian melalui keputusan Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam no: DJ.II/41/2005, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah(STIT) Nurul Hakim berdiri dan berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor :DJ.I/675/2010 Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Nurul Hakim berdiri.



















1 komentar: