Kamis, 14 Juni 2018

D o'a Sedih Khataman Al Qur’an Sholat Taraweh Dan Sholat Tahajud

Pada Penghujung akhir Ramadhan 1439 H ini bagi kebanyakan umat islam merupakan moment yang terasa sangat sakral dan sangat berbeda dibandingkan dengan suasana lainnya karena pada moment ini antara kesedihan dan kegembiraan bersatu dalam diri.


Kesedihan karena Ramadhan akan meninggalkan kita,  rasa itulah yang paling besar merasuki diri kita sehingga setiap do'a yang dibacakan oleh imam yang berkaitan dengan puasa namun kita melalaikannya maka terasa diri sangat menyesalkan kelalaian itu apalagi pada puasa yang akan datang dapatkah kita bertemu kembali??

di Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center NTB sendiri dalam do'a khataman Al Qur'an yang dilakukan saat teraweh terakhir pada malam ke-29 atau malam kamis (rabu, 13/6/2018) yang di pimpin oleh Syeikh Mahmud Abdul Basith dari Mesir maupun dalam do'a khataman saat sholat tahajud yang dipimpin oleh Alhafidz Ust, Zulhakim, S. Pd. para jamaah terlihat bersedih dan menangis.

Tangisan kesungguhan diri akan penyesalan melalaikan Ramadhan dengan tidak memanfaatkannya dengan maksimal,  kesedihan akan dasyatnya api neraka dan kesedihan dimana posisi kita nanti dihari kemudian apakah akan di surga ataukah neraka, semua itu bersatu dalam pikiran dan perasaan sehingga kesesihan itu semakin menampakkan diri apa adanya.

Semua berharap agar setelah Ramadhan tahun ini bisa bertemu kembali dengan Ramadhan pada tahun yang akan datang dan bisa lebih memanfaatkan bulan Ramadhan secara maksimal dengan memperbanyak ibadah dan membaca Al Qur'an.

Semoga kita kelak termasuk orang-orang yang akan dimasukkan didalam surga dan dijauhkan dari api neraka. Aamiin. Walloohua'lam bissawaab

Gapuk Dasan Agung, 20180614  11.00 WITA  by: Alfuad Gapuki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar