Alasan mereka untuk menjadikan
masjid At Takrim Gapuk yang masih kokoh dan kuat untuk dibuat megah dan terbaik
di Dasan Agung rasanya tidak masuk akal sama sekali. Hal itu disampaikan pada
saat rapat pembentukan panitia pembangunan masjid di masjid At Takrim
Gapuk(17/4/2016). Hanya gara-gara ada orang luar kampung yang bertanya kapan
jadi bangun masjid sesuai gambar yang telah dipasang dihalaman masjid oleh
salah seorang oknum warga Gapuk yang tanpa ada rapat dengan masyarakat dan
kepala lingkungan(ilegal) terlebih dahulu.
Pemasangan gambar masjid
ilegal oleh oknum warga Gapuk itu dilakukan pada bulan Desember 2015 sebelum
acara maulid Nabi di Lingkungan Gapuk dan panitia hasil bentukan mereka sendiri
langsung dibuat pada sekitar tanggal 10 April 2016(sesuai kata kepala
lingkungan Gapuk utara). Namun aneh bin ajaibnya sebelum rapat boneka
dilaksanakan, profosal sudah dibuat terlebih dahulu lengkap dengan pengurus
intinya seperti ketua dan sekretaris plus diketahui oleh 3 kepala lingkungan
gapuk. Dan proposal tersebut sudah di edarkan keluar entah kemana dan berapa
jumlahnya. Biaya pembuatan proposal termasuk fotocopy dan buat
stempel saja di ambil dari kas masjid At Takrim hal ini terlihat pada laporan
keuangan kas masjid bulan Maret 2016.
Dalam laporan keuangan kas
masjid bulan Maret 2016, sudah tercantumkan ongkos buat gambar, buat stempel,
fotocopy proposal dan lain sebagainya padahal rapat pembentukan panitia
pembangunan masjid yang melibatkan seluruh masyarakat baru di laksanakan pada
tanggal 17 April 2016. Inikan aneh bin ajaib namanya.
Semestinya dalam membangun
suatu masjid harus dilihat keadaan sekitar masyarakat apakah itu suatu
kebutuhan yang mendesak atau tidak, masjid yang sudah ada apakah sudah rapuh
atau tidak, jamaah yang sholat fardhu di masjid tersebut setiap hari apakah sudah membeludak hingga
keluar masjid atau tidak, itu seharusnya yang menjadi kriteria untuk membangun
suatu masjid.
Dari ketiga kriteria di
atas untuk membangun masjid atau membuat megah masjid At Takrim Gapuk ternyata
tidak memenuhi kriteria di atas,
alasannya adalah sebagai berikut :
1.masjid yang ada saat ini
sudah sangat cukup untuk menampung sholat berjamaah seluruh masyarakat lingkungan
gapuk hal ini penulis buktikan pada saat sholat hari raya idul adha kemarin ruang
dalam masjid masih banyak kosong dan masyarakat lebih senang berkumpul
dihalaman masjid menunggu sholat idul adha dimulai.
2.masjid At Takrim gapuk
saat ini belum sampai 20 tahun selesai dibangun karena pembangunan sayap
sebelah utara masjid baru selesai dibangun sekitar tahun 2004.
3.fondasi masjid masih
sangat kokoh dan kuat
4.Masyarakat Gapuk sendiri
yang melaksanakan sholat Fardhu berJamaah setiap 5 kali sehari masih bisa
dihitung dengan jari dan kebanyakan yang sholat fardu berjamaah di masjid
berasal dari masyarakat luar, bisa dari tamu, pendatang dan anak kost.
Dalam sejarah pembangun
masjid At Takrim Gapuk selama ini yang dilakukan oleh para tokoh agama dan
tokoh masyarakat, tidak pernah ada
ceritanya mereka membangun masjid itu karena bernafsu ingin masjid gapuk
terlihat paling megah dan paling wah di kelurahan Dasan Agung. Mereka bangun
masjid karena kebutuhan pada saat itu yang mana masjid yang dulu bangunannya sudah
rapuh dan menaranya mau roboh sehingga perlu untuk membangun kembali masjid at
takrim Gapuk dan perlu diperbesar karena jumlah penduduk lingkungan gapuk
semakin bertambah.
baca juga Kesederhanaan Masyarakat Gapuk Dalam Membangun Masjid
baca juga Kesederhanaan Masyarakat Gapuk Dalam Membangun Masjid
Alasan para tokoh agama
dan tokoh masyarakat pada waktu itu masuk akal padahal tokoh agama dan tokoh
masyarakat pada waktu itu banyak yang tidak berpendidikan tinggi sampai sarjana
tapi alasan yang mereka sampaikan kepada masyarakat logis dan bisa diterima
oleh masyarakat tanpa kecuali.
antusias masyarakat terhadap alasan pembangunan masjid yang
disampaikan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat waktu itu sangat besar sekali
hal ini terbukti dari berbondong-bondong masyarakat untuk membantu agar masjid
tersebut bisa segera selesai.
Masyarakat dari ekonomi
lemah sampai ekonomi menengah kompak membantu. Kelompok para kusir cidomo juga tidak
kalah antusiasnya ikut membantu pembangunan masjid, mereka secara bergiliran
mengambil pasir dari kali jangkuq tiap malam hingga tengah malam dan untuk snacknya pun mereka kumpulkan secara sukarela
dan ikhlas. Hal ini diceritakan sendiri oleh Muhammad bin basyah.
Itu baru kelompok para
kusir cidomo yang penuh keikhlasan dan sukarela bergotong royong demi
pembangunan masjid tanpa ada bayaran satu rupiah pun. Belum lagi kelompoh
tukang kayu, tukang bangungan dan kelompok tukang yang lain yang ada di
lingkungan Gapuk. Mereka secara sukarela bergotong royong sesuai dengan
keahlian masing-masing tanpa ada bayaran sama sekali.
Iya mereka kerja ikhlas
karena Alloh dan dana untuk pembangunan masjid pada waktu itu tidak pernah mengemis
atau meminta menggunakan proposal kepada orang lain di luar masyarakat
lingkungan gapuk sendiri.
Bandingkan dengan
pembangunan masjid At Takrim Gapuk 2016 yang rencananya akan dimulai setelah
selesai hari raya idul fitri 2016, anggaran dana untuk pembangunan masjid sebesar
5,5M sesuai proposal yang dibuat dan yang penulis lihat pada gambar bangunan
masjid yang dibuka pada saat selesai rapat pembentukan pembentukan panitia
pembangunan masjid.
Anggaran dana sebesar 5,5
Milyar itu kalau Cuma mengandalkan dari masyarakat gapuk penulis jamin tidak
akan cukup karena perekonomian masyarakat gapuk saat ini kurang lancar sehingga
para tokoh yang bernafsu ingin membuat masjid gapuk menjadi megah hanya bisa
mengandalkan dana lewat proposal dan cara mencari dana lewat proposal ini
penulis anggap sebagai cara mengemis( seperti yang penulis sampaikan pada saat
rapat pembentukan panitia pembangunan masjid yang lalu(17/4/2016)).
Sungguh sangat jauh
berbeda bagaimana tokoh masyarakat gapuk yang dulu dengan yang sekarang dalam
hal pembangunan masjid, kalau dulu masyarakat membangun masjid dengan
menggunakan dana dari masyarakat sendiri tanpa ada cara mengemis menggunakan
proposal tapi sekarang malah bangga menggunakan proposal untuk membangun
masjid.
BANGUN RUMAH ALLOH(MASJID)
KOQ PAKAI CARA PROPOSAL(MENGEMIS),
mbokya dalam membangun masjid itu mesti disesuaikan dengan dana masyarakat sekitar,
tidak perlu AHSAN(baik) MASJIDNYA kalau jamaah sholat fardunya saja belum AHSAN(belum
banyak). Hehe piss . ampure semeton jari gapuk, mari kita berpikir kritis
jangan Cuma ikut-ikutan saja apa kata mereka.
SAVE MASJID AT TAKRIM GAPUK 2015
SAVE MASJID AT TAKRIM GAPUK 2015
Masjid terakhir yang dibangun menggunakan dana masyarakat gapuk |
suasana sholat Dhuhur, 15 jam setelah selesai Rapat pembentukan panitia pembangunan masjid |
Surat undangan rapat pembentukan panita pembangungan masjid(ahad,17-4-2016) |
Gambar Rencana pembangun masjid dengan dana dari Proposal yg dipasang pd bulan Desember 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar