Rasanya hati ini tidak
karuan mendengar jawaban salah seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) kelas VI yang
baru menyelesaikan Ujian Nasionan (UN) hari pertamanya, dia menceritakan dengan
bahagianya bagaimana salah seorang oknum gurunya memberikan jawaban soal dengan
cara menyebut nomor soal kemudian
menyebut “baca” yang berarti jawabannya adalah B.
Cerita temannya temanku
ini ikut juga mengiris hatiku sebagai seorang guru, masak seh seorang guru
sampai setega itu mengajarkan anak muridnya untuk belajar menyontek? Ada apakah
dengan dunia pendidikan saat ini? Apakah karena gengsi takut sekolah tempatnya
mengajar dikatakan sekolah yang tidak bermutu gara-gara banyak siswanya tidak
lulus atau nilainya jelek lantas sang guru tanpa ada rasa malu memberikan
jawaban soal kepada muridnya?
Bila kejadian seperti ini
dibiarkan terus maka lambat laun profesi guru akan direndahkan dan diremehkan
oleh masyarakat dan ingatlah balasan dari Alloh SWT bagi orang yang berlaku
curang apalagi mengajarkan siswa/I berlaku curang dalam menghadapai ujian
nasional maupun ujian semester.
Harus ada solusi yang
cerdas dalam menghadapi kejadian ini, menyalahkan seorang guru justru akan
semakin memperkeruh keadaan karena bagaimanapun guru hanya pelaksana di
lapangan dan menyalahkan kepala sekolah juga sama halnya dengan menyalahkan
guru karena kepala sekolah juga Cuma pelaksana. Apalagi menyalahkan kepala
dinas pendidikan terus kepala daerah dan ujung-ujungnya nanti menyalahkan
presiden dan malah akan menambah keruwetan yang terjadi dan akhirnya
permasalahan ini akan menguap hilang tak berbekas dan kembali akan terulang
lagi ditahun yang akan datang.
Kejadian ini harus
dihentikan, biarkan para siswa mengerjakan soal dengan tenang sesuai dengan
kemampuannya masing-masing, kalau guru sudah berusaha dengan maksimal membantu
siswanya sebelum ujian dengan memberikan les tambahan di sekolah maka sang guru
tinggal mendo’akan siswanya semoga bisa menjawab dengan lancar dan bisa lulus.
foto : www.goriau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar