Minggu, 03 April 2016

Dukun-Dukunan Teater Tereng Menghipnotis Penonton Di Aula SMKN 3 Mataram



Inilah Salah satu ekstra kurikuler yang ada di SMKN 3 Mataram yang penampilannya selalu ditunggu-tunggu oleh penggemar setianya mulai dari maryarakat biasa hingga para pelajar yang ada di Kota Mataram dan itu dibuktikan dengan penampilannya yang sangat memukau dan menghibur penonton yang bertempat di aula SMKN 3 Mataram.


Dalam pentasnya malam ini di aula SMKN 3 Mataram(02/04/2016) teater tereng memilih judul yang sangat familiar di telinga siswa maupun masyarakat umum yaitu “Dukun-dukunan” karya Moliere  yang di adaptasi oleh Puthut Buchori.

Penuh sesak penonton yang memenuhi aula untuk menyaksikan kebolehan anak-anak Teater Tereng dalam melakoni peran yang dimainkan sungguh sangat luar biasa dan patut di acungi jempol. Tidak ada namanya keributan atau perusakan properti sekolah selama acara berlangsung dan malah terlihat para Penonton bisa diatur dan nurut oleh perintah panitia yang didalam ruangan aula maupun di luar aula hingga akhir acara berlangsung.

Cerita ini bermula pada sebuah desa yang adem ayem yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan di desa itu tinggallah seorang suami-istri di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Sang suami sendiri terkenal sangat malas dan tidak ingin bekerja, dia lebih suka memancing ikan di sungai.
Suatu ketika datanglah seorang pembantu (parji) dari tanah Jawa yang mencari seorang dukun sakti mandraguna di desa tersebut.

Mengetahui ada seseorang pembantu yang mencari  dukun maka sang istri membuat akal-akalan agar suaminya yang pemalas ini dijadikan dukun. Setelah ketemu dengan dukun tersebut maka parji mengajak sang dukun untuk pergi ke tanah Jawa menuju rumah Bapak dan Ibu Martabat. Keluarga kecil ini memiliki seorang anak perempuan(putri) yang ayu yang berpura-pura gagu karena di paksa untuk di jodohkan oleh orang tuanya(Bapak dan ibu martabat).

Dengan menggunakan jurus rayuan sakti  memelas, pak dukun memohon belas kasihan si putri dan akhirnya sang putri pun bisa berbicara gara-gara mendengar pak dukun kentut dan baunya yang menyengat hidung sang putri.

Dari situlah akhirnya terkuak cerita yang sesungguhnya dari sang putri sebab muasal menjadi gagu, mendengar hal tersebut akhirnya sang dukun berinisiatif untuk membantu sang putri agar tidak dipaksakan untuk dijodoh oleh orang tuannya. Masalahpun dibuat semakin rumit oleh sang dukun apalagi dengan dibumbui hal-hal yang mistis agar lebih menyakinkan.

Akhirnya bapak dan ibu Martabat tidak jadi memaksakan kehendaknya untuk menjodohkan sang putri dan di akhir cerita datanglah istri dari pak dukun menyusul sang suami ke tanah Jawa dan disanalah diketahui kalau selama ini sang dukunlah yang membantu sang putri agar tidak dijodohkan oleh orang tuanya. Cerita di tutup dengan kata pak dukun “yang penting masalah selesai kan ??? “

Team teater tereng :
Sutradara  :                M. Mahruj Putra (Pelatih)
Para pemain :
1.Abdul Azis                 sebagai Dukun (XI TITIL A)
2.Fani Irawati              sebagai Istri (X TITL A)
3.Rian Arby H              sebagai Parji  (XI TITL B)
4.Sonya Febbyanti       sebagai Bu Martabat (XI TKJ B)
5.Rahmat F                  sebagai  Pak Martabat (X TKK)
6.Lia Afrianingsih        sebagai Suster (X TKBB)
7.Nabila Sabila                        sebagai Putri  (X TAV)

Crew :
Pimpinan Produksi      I Kadek Nindra W (XI TEI B)
Co. Musik                    Septian Hadi (X TEI A)
Co. Properti                 M. Faesal (XI TITL A)
Co. Wardrobe             Nurul Huda (X TEI A)
Co. make up                Leni Marlina (X TITL A)
Manager                     Alif Taftazah (Alumni)

Dasan Agung,  20160402   22:00WITA (Alfuad Gapuki)

 foto yg lain nnt tak upload lagi

1 komentar: