Inilah Salah satu ekstra
kurikuler yang ada di SMKN 3 Mataram yang penampilannya selalu ditunggu-tunggu
oleh penggemar setianya mulai dari maryarakat biasa hingga para pelajar yang
ada di Kota Mataram dan itu dibuktikan dengan penampilannya yang sangat memukau
dan menghibur penonton yang bertempat di aula SMKN 3 Mataram.
Dalam pentasnya malam ini
di aula SMKN 3 Mataram(02/04/2016) teater tereng memilih judul yang sangat
familiar di telinga siswa maupun masyarakat umum yaitu “Dukun-dukunan” karya
Moliere yang di adaptasi oleh Puthut
Buchori.
Penuh sesak penonton yang
memenuhi aula untuk menyaksikan kebolehan anak-anak Teater Tereng dalam melakoni
peran yang dimainkan sungguh sangat luar biasa dan patut di acungi jempol. Tidak
ada namanya keributan atau perusakan properti sekolah selama acara berlangsung
dan malah terlihat para Penonton bisa diatur dan nurut oleh perintah panitia
yang didalam ruangan aula maupun di luar aula hingga akhir acara berlangsung.
Cerita ini bermula pada
sebuah desa yang adem ayem yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan di desa itu
tinggallah seorang suami-istri di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Sang suami
sendiri terkenal sangat malas dan tidak ingin bekerja, dia lebih suka memancing
ikan di sungai.
Suatu ketika datanglah
seorang pembantu (parji) dari tanah Jawa yang mencari seorang dukun sakti
mandraguna di desa tersebut.
Mengetahui ada seseorang
pembantu yang mencari dukun maka sang
istri membuat akal-akalan agar suaminya yang pemalas ini dijadikan dukun. Setelah
ketemu dengan dukun tersebut maka parji mengajak sang dukun untuk pergi ke tanah
Jawa menuju rumah Bapak dan Ibu Martabat. Keluarga kecil ini memiliki seorang
anak perempuan(putri) yang ayu yang berpura-pura gagu karena di paksa untuk di
jodohkan oleh orang tuanya(Bapak dan ibu martabat).
Dengan menggunakan jurus
rayuan sakti memelas, pak dukun memohon
belas kasihan si putri dan akhirnya sang putri pun bisa berbicara gara-gara
mendengar pak dukun kentut dan baunya yang menyengat hidung sang putri.
Dari situlah akhirnya
terkuak cerita yang sesungguhnya dari sang putri sebab muasal menjadi gagu,
mendengar hal tersebut akhirnya sang dukun berinisiatif untuk membantu sang
putri agar tidak dipaksakan untuk dijodoh oleh orang tuannya. Masalahpun dibuat
semakin rumit oleh sang dukun apalagi dengan dibumbui hal-hal yang mistis agar
lebih menyakinkan.
Akhirnya bapak dan ibu
Martabat tidak jadi memaksakan kehendaknya untuk menjodohkan sang putri dan di
akhir cerita datanglah istri dari pak dukun menyusul sang suami ke tanah Jawa
dan disanalah diketahui kalau selama ini sang dukunlah yang membantu sang putri
agar tidak dijodohkan oleh orang tuanya. Cerita di tutup dengan kata pak dukun “yang
penting masalah selesai kan ??? “
Team teater tereng :
Sutradara : M.
Mahruj Putra (Pelatih)
Para pemain :
1.Abdul Azis sebagai Dukun (XI TITIL A)
2.Fani Irawati sebagai Istri (X TITL A)
3.Rian Arby H sebagai Parji (XI TITL B)
4.Sonya Febbyanti sebagai Bu Martabat (XI TKJ B)
5.Rahmat F sebagai Pak Martabat (X TKK)
6.Lia Afrianingsih sebagai Suster (X TKBB)
7.Nabila Sabila sebagai Putri (X TAV)
Crew :
Pimpinan Produksi I Kadek Nindra W (XI TEI B)
Co. Musik Septian Hadi (X TEI A)
Co. Properti M. Faesal (XI TITL A)
Co. Wardrobe Nurul Huda (X TEI A)
Co. make up Leni Marlina (X TITL A)
Manager Alif Taftazah (Alumni)
foto yg lain nnt tak upload lagi
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus