Entah apa yang ada pada
pikiran sebagian kecil oknum masyarakat di Lingkungan Gapuk saat ini, di saat
masyarakat akan melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW(09/01/2016), tiba-tiba
terpasang gambar sebuah masjid dengan
ukuran besar dan mencolok di depan Masjid At Takrim Gapuk yang entah di mana
mereka copy paste gambar masjid tersebut yang akan dijadikan design untuk
mengganti Masjid At Takrim Gapuk yang sudah bagus dan besar itu
.
Nafsu besar mereka ingin merubah
masjid At Takrim Gapuk tidak berlandaskan kebutuhan dari jamaah sholat yang
sering ke masjid dan penulis amati mereka para oknum tersebut tidak mengetahui
secara real/nyata kejadian sehari-hari di masjid karena para oknum tersebut
jarang terlihat mengikuti sholat berjamaah setiap waktu di masjid. Ampure….
Kebutuhan yang sangat
diperlukan oleh para jamaah sholat
setiap harinya adalah :
1.Kipas Angin, hawa panas
pada siang, sore dan malam hari sedikit tidak mempengaruhi rasa nyaman dan adem
jamaah dalam melaksanakan sholat berjamaah. Kipas yang digantung satu-satunya di
depan tidak mencukupi menjangkau seluruh
jamaah pada shaf pertama dan kedua sehingga keringat para jamaah seperti orang
mandi di sungai jangkuq.
2.tutup kebocoran kubah
masjid, kubah masjid yang bocor yang tetesan airnya mengalir pas di belakang
imam sangat menggangu jamaah pada shaf pertama apalagi ditambah dengan bau
karpet yang terkena air hujan tersebut.
3.tempat wudhu yang
tertutup, sungguh tragis dan miris sekali melihat tempat wudhu wanita yang
terbuka tanpa ada penutup yang bila jamaah wanita berwudhu maka betis jamaah
wanita bisa dilihat dari jalan umum.
Itulah kebutuhan yang
sangat mendesak yang jamaah sholat rasakan saat ini. Mengenai mau bangun masjid
yang megah dan wah seperti Islamic Centre dekat pasar Dasan Agung tidak begitu
penting karena masjid sekarang yang besar dan luas saja jamaahnya sedikit
sekali dan maksimal bisa sampai dua shaf itupun kalau dateng anak kost dan
jamaah tabligh di masjid At Takrim. Dan jamaah dari warga masyarakat Lingkungan
Gapuk sendiri bisa dihitung dengan jari dan maksimal yang datang ke masjid
berjamaah sekitar 25 orang saja.
Masjid At Takrim yang
sudah besar seperti sekarang ini saja jamaahnya sedikit sekali apalagi kalau
masjidnya mau dibuat megah, bisa-bisa jamaahnya semakin berkurang dan
masyarakat akan semakin takut naik kemasjid untuk ikut melaksanakan sholat
berjamaah.
Kalau mau membuat megah fisik
masjid At Takrim, cobah lebih dulu buat megah jamaah sholat wajibnya dengan
datang bersama-sama ke masjid melaksanakan sholat wajib secara berjamaah bukan sholat
sendiri-sendiri di rumah masing-masing.
Tidak usah maksakan diri
atau kelompoknya untuk membangun fisik masjid dengan megah yang mana pada
ujung-ujung nanti hanya mengharapkan dana bantuan dari profosal atau basa
kasarnya ngemis dana dari orang lain/instansi pemerintah. Lebih baik buatkan dan beli apa kebutuhan dari
jamaah sholat wajib di masjid, toh masjid yang sekarang ini juga belum sampai
50 tahun di gunakan. Apa tidak kasihan dengan sumbangan masyarakat pada saat
pembangunan masjid kemarin yang tulus ikhlas menyumbang dengan mengharapkan
pahala dan Ridho dari Alloh SWT yang kini akan sirna bila masjidnya mau di
rusak?
Mari gunakan akal sehat
dan lihat realita di masjid, jangan menurutkan hawa nafsu belaka. Harusnya kita
kompak bagaimana menasehati dan mengurangi warga kita yang mabok yang
mengganggu keamanan dan membuat nama lingkungan kita jelek gara-gara oknum
masyarakat yang mabuk apalagi setiap perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar