Selasa, 12 Januari 2016

Jangan Rusak Masjid At Takrim Gapuk Yang Sudah Bagus



Entah apa yang ada pada pikiran sebagian kecil oknum masyarakat di Lingkungan Gapuk saat ini, di saat masyarakat akan melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW(09/01/2016), tiba-tiba terpasang  gambar sebuah masjid dengan ukuran besar dan mencolok di depan Masjid At Takrim Gapuk yang entah di mana mereka copy paste gambar masjid tersebut yang akan dijadikan design untuk mengganti Masjid At Takrim Gapuk yang sudah bagus dan  besar itu
.

Nafsu besar mereka ingin merubah masjid At Takrim Gapuk tidak berlandaskan kebutuhan dari jamaah sholat yang sering ke masjid dan penulis amati mereka para oknum tersebut tidak mengetahui secara real/nyata kejadian sehari-hari di masjid karena para oknum tersebut jarang terlihat mengikuti sholat berjamaah setiap waktu di masjid. Ampure….

Kebutuhan yang sangat diperlukan oleh  para jamaah sholat setiap harinya adalah :
1.Kipas Angin, hawa panas pada siang, sore dan malam hari sedikit tidak mempengaruhi rasa nyaman dan adem jamaah dalam melaksanakan sholat berjamaah. Kipas yang digantung satu-satunya di depan tidak mencukupi  menjangkau seluruh jamaah pada shaf pertama dan kedua sehingga keringat para jamaah seperti orang mandi di sungai jangkuq.
2.tutup kebocoran kubah masjid, kubah masjid yang bocor yang tetesan airnya mengalir pas di belakang imam sangat menggangu jamaah pada shaf pertama apalagi ditambah dengan bau karpet yang terkena air hujan tersebut.
3.tempat wudhu yang tertutup, sungguh tragis dan miris sekali melihat tempat wudhu wanita yang terbuka tanpa ada penutup yang bila jamaah wanita berwudhu maka betis jamaah wanita bisa dilihat dari jalan umum.

Itulah kebutuhan yang sangat mendesak yang jamaah sholat rasakan saat ini. Mengenai mau bangun masjid yang megah dan wah seperti Islamic Centre dekat pasar Dasan Agung tidak begitu penting karena masjid sekarang yang besar dan luas saja jamaahnya sedikit sekali dan maksimal bisa sampai dua shaf itupun kalau dateng anak kost dan jamaah tabligh di masjid At Takrim. Dan jamaah dari warga masyarakat Lingkungan Gapuk sendiri bisa dihitung dengan jari dan maksimal yang datang ke masjid berjamaah sekitar 25 orang saja.

Masjid At Takrim yang sudah besar seperti sekarang ini saja jamaahnya sedikit sekali apalagi kalau masjidnya mau dibuat megah, bisa-bisa jamaahnya semakin berkurang dan masyarakat akan semakin takut naik kemasjid untuk ikut melaksanakan sholat berjamaah.

Kalau mau membuat megah fisik masjid At Takrim, cobah lebih dulu buat megah jamaah sholat wajibnya dengan datang bersama-sama ke masjid melaksanakan sholat wajib secara berjamaah bukan sholat sendiri-sendiri di rumah masing-masing.

Tidak usah maksakan diri atau kelompoknya untuk membangun fisik masjid dengan megah yang mana pada ujung-ujung nanti hanya mengharapkan dana bantuan dari profosal atau basa kasarnya ngemis dana dari orang lain/instansi pemerintah.  Lebih baik buatkan dan beli apa kebutuhan dari jamaah sholat wajib di masjid, toh masjid yang sekarang ini juga belum sampai 50 tahun di gunakan. Apa tidak kasihan dengan sumbangan masyarakat pada saat pembangunan masjid kemarin yang tulus ikhlas menyumbang dengan mengharapkan pahala dan Ridho dari Alloh SWT yang kini akan sirna bila masjidnya mau di rusak?

Mari gunakan akal sehat dan lihat realita di masjid, jangan menurutkan hawa nafsu belaka. Harusnya kita kompak bagaimana menasehati dan mengurangi warga kita yang mabok yang mengganggu keamanan dan membuat nama lingkungan kita jelek gara-gara oknum masyarakat yang mabuk apalagi setiap perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tiba.
Dasan Agung, 20160112 23:00 WITA  (Alfuad Gapuki)

sholat berjamaah ketika hujan akibat kubah bocor
sumber: Ramli (foto dari negeri Arab Saudi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar