Senin, 01 Februari 2016

Acara Rebaq Jangkeh Masyarakat Gapuk Dasan Agung



Acara Rebak Jangkeh yang biasanya dilaksanakan setelah sepekan peringatan maulid, tidak bisa dilepaskan dari budaya suku sasak karena acara ini sudah berlangsung turun temurun dari generasi  ke generasi hingga kini tapi karena pengaruh kemajuan jaman maka budaya ini semakin sirna di setiap kampung.


Namun tidak demikian halnya dengan masyarakat Lingkungan Gapuk Dasan Agung, kegiatan Rebaq Jangkeh  ini selalu dilaksanakan  dan biasanya setelah selesai mengadakan pawai atau arak-arakan selama 3 hari dan memasuki hari ke tujuh baru diadakan acara Rebaq Jangkeh  yang dipusatkan di Lingkungan Gapuk Lauk atau Selatan yang lokasinya di jalan kampung yang membelah lingkungan Gapuk Selatan dan Lingkungan Arong-arong Barat.

Prosesi Kegiatan Acara Rebaq Jangkeh  pada waktu dulu  di mulai dengan membawa beras pada kemosak atau tempat untuk membersihkan beras. Kemosak yang beras tersebut dibawa oleh kaum wanita untuk dibersihkan di sungai di bawah jembatan udayana sambil di iringi dengan Gendang Beleq. Air sungai pada waktu itu sangat jernih tidak seperti sekarang.

Rute perjalanannya pun dimulai dari Lingkungan Gapuk Selatan menuju ke timur melewati lingkungan perbatasan arong-arong timur terus ke utara melewati Lingkunga Perigi kemudian melewati Lingkungan Otak Desa menuju jalan udayana.

Setelah beras dibersihkan kemudian beras dibawa balik lagi dengan melalui jalan pada saat menuju udayana yaitu melewati lingkungan Muhajirin  dan Otak Desa. Kemudian lurus kebarat melewati Lingkungan Pejeruk kemudian sampai didepan masjid At Takrim Gapuk lalu belok ke kiri menuju lokasi acara.

Di lokasi acara kumpul bareng masyarakat Gapuk ini masyarakat yang mulai dari anak-anak hingga orang tua berkumpul jadi satu  dengan satu tujuan yaitu  bersyukur kepada Alloh SWT karena telah selesai mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, bentuk syukur masyarakat ini dengan mengadakan dzikir bersama lalu do’a yang dipimpin oleh tokoh agama kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama.

Walaupun sekarang jangkeh atau alat yang terbuat dari tanah yang fungsinya seperti kompor minyak atau sekarang kompor gas sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat Lingkungan Gapuk namun nama kegiatan Rebaq Jangkeh  itu tidak lantas ikut berganti nama menjadi Rebak Kompor. Nama kegiatan itu tetap dilestarikan walaupun alat yang digunakan sudah berganti, itulah masyarakat suku sasak yang tetap konsisten/istiqomah menjaga tradisi yang baik dari nenek moyang.

Perlu juga kita ketahui pengertian dan maksud dari adanya kegiatan Rebaq Jangkeh itu agar generasi muda maupun masyarakat luar   bisa lebih paham dan tidak salah persepsi terhadap kegiatan Rebaq Jangkeh  tersebut.

 Pengertian dari Rebaq yang artinya jatuh dan Jangkeh artinya alat bantu untuk memanaskan masakan atau sejenis kompor jaman sekarang tapi bahan bakarnya menggunakan kayu. Jadi Rebaq Jangkeh   jangkeh itu berarti menjatuhkan alat masak sebagai tanda berakhirnya kegiatan masak-masak untuk menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan puncaknya dengan mengadakan syukuran bareng bersama masyarakat dalam satu tempat. Begitulah pengertian singkatnya.

Dasan Agung, 20160201 17:30 WITA  (Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar