Acara Rebak Jangkeh yang
biasanya dilaksanakan setelah sepekan peringatan maulid, tidak bisa dilepaskan
dari budaya suku sasak karena acara ini sudah berlangsung turun temurun dari generasi ke generasi hingga kini tapi karena pengaruh
kemajuan jaman maka budaya ini semakin sirna di setiap kampung.
Namun tidak demikian
halnya dengan masyarakat Lingkungan Gapuk Dasan Agung, kegiatan Rebaq Jangkeh ini selalu dilaksanakan dan biasanya setelah selesai mengadakan pawai
atau arak-arakan selama 3 hari dan memasuki hari ke tujuh baru diadakan acara Rebaq
Jangkeh yang dipusatkan di Lingkungan
Gapuk Lauk atau Selatan yang lokasinya di jalan kampung yang membelah
lingkungan Gapuk Selatan dan Lingkungan Arong-arong Barat.
Prosesi Kegiatan Acara Rebaq
Jangkeh pada waktu dulu di mulai dengan membawa beras pada kemosak
atau tempat untuk membersihkan beras. Kemosak yang beras tersebut dibawa oleh
kaum wanita untuk dibersihkan di sungai di bawah jembatan udayana sambil di
iringi dengan Gendang Beleq. Air sungai pada waktu itu sangat jernih tidak
seperti sekarang.
Rute perjalanannya pun
dimulai dari Lingkungan Gapuk Selatan menuju ke timur melewati lingkungan
perbatasan arong-arong timur terus ke utara melewati Lingkunga Perigi kemudian
melewati Lingkungan Otak Desa menuju jalan udayana.
Setelah beras dibersihkan
kemudian beras dibawa balik lagi dengan melalui jalan pada saat menuju udayana
yaitu melewati lingkungan Muhajirin dan
Otak Desa. Kemudian lurus kebarat melewati Lingkungan Pejeruk kemudian sampai
didepan masjid At Takrim Gapuk lalu belok ke kiri menuju lokasi acara.
Di lokasi acara kumpul
bareng masyarakat Gapuk ini masyarakat yang mulai dari anak-anak hingga orang
tua berkumpul jadi satu dengan satu
tujuan yaitu bersyukur kepada Alloh SWT
karena telah selesai mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, bentuk
syukur masyarakat ini dengan mengadakan dzikir bersama lalu do’a yang dipimpin
oleh tokoh agama kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama.
Walaupun sekarang jangkeh
atau alat yang terbuat dari tanah yang fungsinya seperti kompor minyak atau
sekarang kompor gas sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat Lingkungan Gapuk
namun nama kegiatan Rebaq Jangkeh itu
tidak lantas ikut berganti nama menjadi Rebak Kompor. Nama kegiatan itu tetap
dilestarikan walaupun alat yang digunakan sudah berganti, itulah masyarakat
suku sasak yang tetap konsisten/istiqomah menjaga tradisi yang baik dari nenek
moyang.
Perlu juga kita ketahui
pengertian dan maksud dari adanya kegiatan Rebaq Jangkeh itu agar generasi muda
maupun masyarakat luar bisa lebih paham
dan tidak salah persepsi terhadap kegiatan Rebaq Jangkeh tersebut.
Pengertian dari Rebaq yang artinya jatuh dan
Jangkeh artinya alat bantu untuk memanaskan masakan atau sejenis kompor jaman
sekarang tapi bahan bakarnya menggunakan kayu. Jadi Rebaq Jangkeh jangkeh itu berarti menjatuhkan alat masak
sebagai tanda berakhirnya kegiatan masak-masak untuk menyambut perayaan Maulid
Nabi Muhammad SAW dan puncaknya dengan mengadakan syukuran bareng bersama
masyarakat dalam satu tempat. Begitulah pengertian singkatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar