Senin, 11 Februari 2013

BUDAYA MASYARAKAT ITU MAULID DI MASJID BUKAN MABOK DI JALAN


Tak bisa di pungkiri kalau sudah memasuki bulan Rabi’ul awal atau bulan kelahiran(maulid) dan wafatnya(haul) Nabi Muhammada SAW segenap masyarakat hanya mengadakan acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW  sedangkan hari wafatnya jarang sekali kita dengar dan kita temukan  ada yang memperingatinya.


Kebanyakan masyarakat tahunya kalau bulan Rabi’ul awal itu adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW sehingga masyarakat hanya memperingati hari kelahirannya bukan hari wafatnya. Dan dalam memperingati hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW pun masyarakat ada yang secara berlebihan dan sampai melanggar hukum agama islam secara terus terang dan terang terus. Salah satunya adalah dengan mabok-mabokan di jalanan.

Membuat diri sampai mabok di saat memperingati Maulid Nabi sungguh sangat besar dosanya dan sangat menghina junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW seorang  manusia yang paling mulia dan sempurna di muka bumi ini.

Menghapuskan budaya mabok-mabokan di saat perayaan Maulid Nabi tersebut sungguh sangat ruwet  apalagi di jaman sekarang ini yang kebanyakan manusia sudah di rasuki jiwa apatis/cuek bebek dan kurang peduli terhadap agama. Budaya ini sudah masuk ke tengah masyarakat sehingga bila ada orang yang mengerti agama melarang diadakan peraja yang di iringi dengan mabok-mabokan niscaya orang tua, tokoh masyarakat yang tidak paham agama akan kompak melawan orang yang melarang tersebut. Sedangkan masyarakat yang lain kebanyakan sebagai penonton sekaligus pendukung  praja yang di sertai mabok-mabokan itu.

Tidak ada yang bisa di perbuat sekarang ini, kita kembalikan kepada Alloh SWT dan individu masing-masing, bila memang usianya sekarang ini di berikan bonus tambahan oleh Alloh kemudian dia bertobat untuk tidak mabok-mabokan niscaya keberuntungan dan sorgalah tempatnya tapi bila usianya sekarang ini digunakan untuk mabol-mabokan kemudian ajal menjeputnya maka sungguh kerugianlah yang ia dapatkan dan tempatnya adalah di neraka. Na’udzubillah himindzolik. (Alfuad Gapuki)

foto dokumentasi bisa di lihat pada KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar