Pengaruh
lingkungan di mana kita berada sangat besar mempengaruhi bagaimana kita
selanjutnya menjalani kehidupan ini apalagi saat menjadi anak kost yang jauh
dari orang tua, keluarga dan tempat tinggal. Suka duka yang dialami akan
ditanggung sendiri secara mandiri tanpa bantuan dari orang tua maupun keluarga
dekat dan yang bisa membantu kita saat-saat seperti itu adalah diri sendiri,
teman kost, teman kampus dan ibu kost.
Disamping
lingkungan tempat kita kost, teman pergaulan juga sangat mempengaruhi diri
kita. kalau kita bergaul dengan orango-orang yang baik maka lambat laun kita
akan terpengaruh untuk mengikutinya apalagi teman kita itu mempunyai nilai
akademik yang tinggi melebihi nilai akademik kita sendiri. Tapi kalau teman
pergaulan kita kurang baik niscaya kita akan cepat sekali terpengaruh.
Salah satu
sudut di Kota Yogyakarta yang pernah penulis temukan dan alami selama menjadi
anak kost dulu yang lingkungan dan anak kostnya mencerminkan suasana keilmuan
adalah di kampung Babarsari atau tepatnya dekat perkemahan Babarsari Sleman
Yogyakarta.
Di ujung
perkampungan ini ada sebuah masjid yang bernama Masjid Ksatria Taqwa, dimasjid inilah
anak-anak kost yang sering sholat ke masjid setiap malam selasa dan malam kamis
diberikan pengajian khusus ba’da maghrib yang disampaikan oleh Ust. Drs.
Muhammad Mustafa dan Ust. Drs. Hanafi.
Sebelum
pengajian dimulai biasanya para jamaah bersama-sama membaca surah-surah yang
terdapat pada juz ‘amma mulai dari surat terakhir surat An Naas[114} – hingga surat
An Naba’[78]. Hal ini dimaksudkan agar para jama’ah cepat menghapal Juz ‘amma.
Jamaah masjid yang kebanyakan para mahasiswa teknik STTNAS(Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional) Yogyakarta ini yang ingin cepat selesai menghapalkan juz
‘amma biasanya ada yang mencoba menghapal sendiri di kost-kostan. Ada yang
menghapal di kamar, di ruang tamu dan di kebun depan kostnya.
Pahala besar
yang akan diberikan oleh Alloh SWT kepada para penghapal Al Qur’an inilah salah
satu yang memotivasi para anak kost yang aktif di masjid Ksatria Taqwa
Babarsari untuk menghapalkan Juz ‘amma. Walaupun dalam keadaan sibuk dengan
urusan kampus mulai dari tugas kuliah, kegiatan di organisasi kampus dan
kegiatan lainnya namun semangat para mahasiswa teknik ini tidak surut malah
semakin bergelora untuk menghapalkan juz ‘amma tersebut.
Alhamdulillah dulu banyak para mahasiswa teknik STTNAS ini yang sudah menghapalkan minimal Juz
‘amma namun mereka malu untuk memberitahukan dirinya kalau sudah hapal karena
mereka mencontoh dari sikap Ust. Drs. Muhammad Mustafa yang mengajarkan kita
menghapal Juz ‘amma tersebut tidak pernah menceritakan dirinya sebagai seorang
Hafidz.
Maaf beribu maaf, tulisan ini sebagai motivasi buat para Alumni santri pesantren Ulil Albab Mundusaren Yogyakarta agar tetap bersemangat mengamalkan ilmu agama telah yang kita dapatkan, teman-teman teknik dimanapun berada, teman-teman yang lainnya dan buat murid/santri dimanapun berada. Semoga kita bisa istiqomah dan tetap eling kepada Alloh SWT. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar