Antusias Masyarakat Sasak Lombok Menyambut Para Ulama GNPF MUI

Acara Tabligh Akbar dan penggalanuugan dana banjir Bima yang di pusatkan di Alun-alun Tastura(Becingah Adiguna) Praya Lombok Tengah penuh sesak dengan para jamaah yang datang dari berbagai macam penjuru desa(Ahad, 29/1/2017).


Sepanjang perjalanan menuju lokasi acara Tabligh Akbar terlihat iring-iringan para jamaah baik yang menggunakan mobil pribadi,  mobil Pickup, Sepeda Motor maupun yang berjalan kaki.  wajah ceria dan hangat dari para jamaah terpancar tanpa ada beban dan itulah mungkin anugerah dari Alloh yang diberikan kepada orang-orang yang membela agamanya dan membela para ulama yang terdzolimi.


Kesan Angker,  seram,  garang dan entah apalagi gelar yang diberikan oleh media nasional yang mendiskriditkan GNPF MUI dan FPI malah tidak terbukti sama sekali.  Apa yang diberitakan sangat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan para orator pun hanya menyampaikan pesan dan nasehat kepada jamaah agar tetap tertib,  tidak anarkis dan berlaku sopan santun.  Malah para jamaah di ajak untuk membaca do'a dan amal-amalan yang umum dibacakan pada setiap pengajian yasiinan di kampung-kampung.

Kalau yang disampaikan para orator hanya mengajak berlaku tertib,  sopan santun,  pembacaan amal-amalan,  pembacaan do'a, nasehat-nasehat agama dan peringatan akan bangkitnya PKI, itu yang perlu di kuatirkan dan dianggap mengganggu keamanan dan kebenekaan yang digembar-gemborkan oleh para pembenci ulama,  sepertinya jauh tidak terbukti sama sekali.

ternyata berita yang ada di media baik media cetak maupun media elektronik yang menjelek-jelekkan para jamaah pembela agama dan pembela ulama jauh dari kenyataan di lapangan.  Sebagai blogger newbie saya buktikan langsung dengan hadir di  Alun-alun Tastura(Becingah Adiguna) Praya Lombok Tengah.

Mudah-mudahan dengan tulisan ini bisa mengubah pikiran kita untuk tidak langsung ikut-ikut membeci para ulama dan kaum muslim yang membela agama dan membela ulama.  Wallohu 'alam