Siapapun warga Kota
Mataram pasti dalam hati kecilnya ingin melihat kota kelahirannya lebih maju
dan berkembang dibandingkan dengan kota yang lainnya. bukan hanya dalam masalah
pembangunan fisik yang berupa bangunan gedung, jembatan, taman, jalan dan lain
sebagainya tapi juga dalam masalah
pembangunan Sumber Daya manusianya.
Pembangunan fisik tanpa
memperdulikan SDM yang ada bagaikan sayuran tanpa garam akan terasa hambar dan
kalau itu dibiarkan terus menerus maka akan menjadikan SDM kota Mataram hanya
sebagai penonton dan penikmat hidangan semata tanpa ada hasil dan manfaat
secara real yang mereka dapatkan dari pembangunan sarana fisik tersebut.
Berkaitan dengan hal
tersebut, yang penulis soroti dalam hal ini adalah pemanfaatan Kusir Cidomo
yang ada di Kota Mataram dalam menunjang pembanguna fisik berupa taman yang ada
dalam menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Kota Mataram.
Bentuk dari pemanfaatan
para kusir cidomo ini adalah berupa penyediaan sarana transportasi kuda buat
wisatawan yang berkunjung di taman yang ada di kota Mataram, sarana
transportasi kuda dari para kusir cidomo ini akan sangat menarik minat para
wisatawan dan menambah kesan natural dan romantic yang tercipta dari adanya
transportasi kuda tersebut.
Pemanfaatan transportasi
kuda ini juga penulis perhatikan di kabupaten purwakarta Jawa Barat pada situ
buleut saat mengisi liburan akhir tahun 2016. Pada situ buleut atau tempat
kubangan badak jaman dulu dan terlihat para wisatawan mengantri untuk bisa
menaiki kuda yang dipandu oleh kusirnya mengelilingi area sekitar situ buleut.
Kalau di luar Lombok saja
bisa masak di kota Mataram tidak bisa?? Hanya sebuah ide yang bisa kami berikan
sebagai warga kota mataram agar kota Mataram yang kami cintai ini bisa lebih
maju dan berkembang dibandingkan dengan kota/kabupaten yang ada di Indonesia. Walloohu
a’lam
Dasan Agung, 20170101 23.00 WITA alfuad gapuki
Dasan Agung, 20170101 23.00 WITA alfuad gapuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar