Rabu, 28 Desember 2016

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Dan Kebersamaan Masyarakat Lingkungan Gapuk Dasan Agung



Dalam kehidupan bermasyarakat, yang namanya perbedaan itu pasti ada dan itu sudah sunnatulloh. Demikian halnya dalam kehidupan masyarakat di Lingkungan Gapuk akhir-akhir ini yang tidak terlepas dari adanya perbedaan namun perbedaan itu dibesar-besarkan oleh oknum masyarakat yang masih berpikiran picik dan kekanak-kanakan sehingga kesannya ada pengelompokan diri padahal kenyataannya pada saat perayaan Maulid Nabi malah bisa duduk bersama dan bergotong royong.
Mulai timbul kesannya ada Pengelompokan ini  berawal dari adanya pro dan kontra dalam pembangunan masjid kembali karena masjid yang ada kubahnya bocor sehingga jamaah yang melaksanakan sholat fardhu bila sudah musim hujan terganggu oleh genangan air hujan yang berada pas dibelakang imam berdiri sehingga para jamaah terpaksa harus mundur hingga dua shaf untuk bisa melaksanakan sholat berjamaah.

Jamaah sholat fardhu dan sebagian masyarakat menginginkan adanya pergantian kubah masjid saja namun sebagian masyarakat menginginkan masjid di  ganti total biar lebih mewah high class dibandingkan masjid yang ada di lingkungan lain.

Dan yang lebih parahnya lagi, proses untuk mengganti bangungan masjid yang bocor kubahnya agar menjadi lebih mewah seperti masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi tidak melalui musyawarah dengan sebagian masyarakat yang lain yang di jadikan tokoh agama maupun tokoh masyarakat. Hal inilah yang sangat disesalkan oleh sebagian masyarakat.

Dalam proses pembangunan masjid juga, ada kesan yang tertanam pada sebagian masyarakat kalau masyarakat yang tidak ikut gotong royong  di anggap kontra pembangunan masjid dan pantas untuk di cuekin dan malah ada yang tidak tegur sapa hingga sekarang oleh sebagian masyarakat yang merasa berjasa karena telah ikut gotong royong bangun masjid.

HARUSKAH SIKAP SEPERTI ITU DIPELIHARA DALAM BERMASYARAKAT?? Semestinya sikap seperti itu segera dihilangkan agar tidak tertanam benih-benih dendam kesumat bagi generasi Gapuk. Yang setuju masjid At Takrim Gapuk dibangun Megah silahkan gotongroyong dengan ikhlas dan bersemangat tanpa perlu menyindir dan memutus tali silaturrahim di antara masyarakat dan hargai juga sebagian masyarakat yang tidak ikut gotongroyong bangun tiang masjid secara fisik tapi mereka juga ada yang bergotongroyong bangun tiang agama di masjid dan ikut pula mendo’akan agar pembangunan masjid bisa berjalan lancar dan sukses.

Sudah tidak jamannya lagi kita membuat kelompok-kelompok yang membuat ada sekat/gap di antara masyarakat Lingkungan Gapuk, mending kita bersatu seia sekata terhadap suatu hal yang membawa kita bersatu dan duduk bersama seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Tidak usah memperbesar kembali sesuatu hal yang membawa kita terpecah belah yang justru merugikan kita sendiri.

SAATNYA PEMUDA LINGKUNGAN GAPUK BERPIKIR UNTUK MEMBANGUN DAERAHNYA SENDIRI agar bisa lebih maju dan berkembang dibandingkan dengan daerah lain. Kalau bukan kita yang memulainya siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi??

Semoga dengan tulisan ini bisa memotivasi kita untuk memperbaiki diri dan memperbaiki daerah kita. Aamiin. Wallohu’alam

 Dasan Agung, 20161227 12.00 WITA alfuad gapuki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar