Datangnya musim hujan
biasanya di sambut bahagia oleh sebagian masyarakat dengan melakukan lari
bersama, main bola di jalan dan berbagai macam permainan yang biasa di lakukan
oleh para anak kecil di jalan maupun di kebun.
Namun datangnya hujan yang
lumayan besar seperti pada hari Selasa(13/9/2016) kemarin justru menjadi cobaan
bagi warga Lingkungan Gapuk Selatan terutama yang rumahnya di pinggiran Telabah/sungai
kecil yang sudah ditutup dengan beton.
Tiap datang hujan, air
dari sungai kecil itu pasti meluap dan menggenangi rumah penduduk yang
terkadang batas airnya hingga pinggang orang dewasa. Kejadian ini bukan sekali
dua kali tapi sudah berkali-terjadi banjir setiap datang musim hujan.
Penyebab banjir ini karena
saluran sungai kecil/telabah ini tersumbat yang diakibatkan oleh sampah
masyarakat yang menumpuk karena dibuang lewat lubang yang dibuat oleh
masyarakat sendiri.
Kurangnya kesadaran
masyarakat sekitar pinggiran sungai kecil yang masih membuang sampah dan cuek
bebeknya masyarakat yang membiarkan masyarakat lain membuang sampah tanpa
menegurnya membuat banjir ini tetap hadir “menyapa” masyarakat Gapuk Selatan.
Harus ada sebagian masyarakat
yang sadar dan berani merubah keadaan ini agar banjir jangan terulang lagi
kayak di Jakarta. Jalan satu-satunya adalah mesti ada kekompakan dari
masyarakat agar berhenti membuang sampah di aliran sungai dan aliran sungai
kecil ini mesti dibersih secara total dengan bergotong royong agar aliran air
bisa lancar di saat hujan.
Secepatnya harus ada
perubahan agar banjir ini tidak terulang lagi dan jangan terlalu berlebihan
menunggu turun tangan dari pemerintah kota, lebih baik masyarakat saling bantu
membantu membersihkan sungai kecil tersebut agar banjir bisa berlalu. Walloohu a’lam.
Sumber foto M.Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar