Minggu, 18 Oktober 2015

Kau Gadaikan Kebebasanmu Untuk Sebuah Jabatan



Dunia ini memang panggung sandiwara yang pemainnya beraneka ragam dengan akting yang berbeda tergantung peran yang mereka mainkan. Ada pemain yang berakting apa adanya karena memang tidak bisa berakting mengikuti lingkungannya, ada pemain yang terpaksa berakting demi mencari aman padahal tidak bisa berakting dan ada pemain yang profesional karena terus berlatih agar bisa menyesuaikan diri dan tetap pada posisi aman.


Terhadap pemain yang berakting apa adanya maka dia akan menjadi kendala karena akan sering menghambat kemauan apa yang sudah ditetapkan oleh pembuat skenario walaupun itu melawan hati nurani yang menyusun skenario dan kritikan sederhana dan wajar dipertanyakan oleh orang lain yang takut bertanya sekalipun bisa menjadi beban bila disampaikan oleh orang yang tidak bisa berakting. Malah dalam hal ini orang yang mencari muka pada atasannya akan membabi buta membungkam kritikan yang disampaikan oleh orang yang tidak bisa berakting.

Pemain yang terpaksa berakting demi mencari aman padahal tidik bisa berakting malah lebih banyak pemainnya dan malah menjadi daya tarik yang sangat menggiurkan untuk di ikuti cara beraktingnya. Dimanapun dan disituasi kapanpun  orang seperti ini akan tetap ada seperti jamur pada saat musim hujan. Tak peduli teman maupun keluarga, tak peduli dengan ucapan dan tindakan yang mereka lakukan dulu. Yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana tetap aman dalam posisi nyaman menjalani hidup ini. Perbuatan mereka akan membuat hati pemimpin berbunga-bunga hingga pemimpin tersebut baru tersadar setelah ditinggalkan bila sudah kena kasus besar yang melanggar hukum.

Sedangkan pemain yang profesional jangan ditanya sepak terjangnya, orang mudah tertipu dengan penampilan, gaya bicaranya, pencitraan yang dilakukan dan segala macam jurus akan dilakukan demi mencapai keinginan nafsunya belaka dan biasanya orang yang tertipu akan menyesal dikemudian hari setelah  melihat dengan nyata aksinya yang bukan Cuma sekali saja dilakukannya.

Semoga kita bisa menjadi yang pertama yang berakting apa adanya tanpa perlu bersusah payah  memaksakan diri apalagi sampai menggadaikan harga diri untuk dapat berakting dengan baik dihadapan atasan dan semoga pemimpin kita dibukakan hati dan pikirannya agar bisa menilai bawahannya dengan jernih agar dikemudian hari tidak menyesal telah terjerumus melanggar hukum dan ditinggal oleh bawahannya yang pinter berakting.

In ahsantum, ahsantum lianfusikum, jika kamu berbuat baik, maka sebenarnya kamu sedang berbuat baik untuk dirimu sendiri… (QS Al Isra’: 7).
Dasan Agung, 20151018  17:10 WITA  (Alfuad Gapuki)

Sumber foto: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar