Dunia ini
memang panggung sandiwara yang pemainnya beraneka ragam dengan akting yang
berbeda tergantung peran yang mereka mainkan. Ada pemain yang berakting apa
adanya karena memang tidak bisa berakting mengikuti lingkungannya, ada pemain
yang terpaksa berakting demi mencari aman padahal tidak bisa berakting dan ada pemain
yang profesional karena terus berlatih agar bisa menyesuaikan diri dan tetap
pada posisi aman.
Terhadap pemain
yang berakting apa adanya maka dia akan menjadi kendala karena akan sering
menghambat kemauan apa yang sudah ditetapkan oleh pembuat skenario walaupun itu
melawan hati nurani yang menyusun skenario dan kritikan sederhana dan wajar
dipertanyakan oleh orang lain yang takut bertanya sekalipun bisa menjadi beban
bila disampaikan oleh orang yang tidak bisa berakting. Malah dalam hal ini
orang yang mencari muka pada atasannya akan membabi buta membungkam kritikan
yang disampaikan oleh orang yang tidak bisa berakting.
Pemain yang
terpaksa berakting demi mencari aman padahal tidik bisa berakting malah lebih
banyak pemainnya dan malah menjadi daya tarik yang sangat menggiurkan untuk di
ikuti cara beraktingnya. Dimanapun dan disituasi kapanpun orang seperti ini akan tetap ada seperti
jamur pada saat musim hujan. Tak peduli teman maupun keluarga, tak peduli
dengan ucapan dan tindakan yang mereka lakukan dulu. Yang ada dalam pikiran
mereka adalah bagaimana tetap aman dalam posisi nyaman menjalani hidup ini. Perbuatan
mereka akan membuat hati pemimpin berbunga-bunga hingga pemimpin tersebut baru tersadar
setelah ditinggalkan bila sudah kena kasus besar yang melanggar hukum.
Sedangkan pemain
yang profesional jangan ditanya sepak terjangnya, orang mudah tertipu dengan
penampilan, gaya bicaranya, pencitraan yang dilakukan dan segala macam jurus
akan dilakukan demi mencapai keinginan nafsunya belaka dan biasanya orang yang
tertipu akan menyesal dikemudian hari setelah
melihat dengan nyata aksinya yang bukan Cuma sekali saja dilakukannya.
Semoga kita
bisa menjadi yang pertama yang berakting apa adanya tanpa perlu bersusah payah memaksakan diri apalagi sampai menggadaikan
harga diri untuk dapat berakting dengan baik dihadapan atasan dan semoga
pemimpin kita dibukakan hati dan pikirannya agar bisa menilai bawahannya dengan
jernih agar dikemudian hari tidak menyesal telah terjerumus melanggar hukum dan
ditinggal oleh bawahannya yang pinter berakting.
In ahsantum, ahsantum lianfusikum, jika kamu berbuat baik,
maka sebenarnya kamu sedang berbuat baik untuk dirimu sendiri… (QS Al Isra’:
7).
Sumber foto:
google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar