Rabu, 18 Maret 2015

Ternyata Amanah Itu Berat Tapi Menantang(1)

Saat kita ngomong  tentang suatu amanah memang terasa enak dan enteng kita ucapkan tapi manakala kita diberikan langsung amanah baik oleh orang lain, pemimpin maupun pemerintah maka akan terasa bagaimana beratnya hakekat dari amanah itu.


Amanah itu bisa berupa jabatan yang mesti kita laksanakan dengan sepenuh hati tanpa mengecewakan pimpinan, bisa berupa amanah tuk mengabdi kepada negara (PNS/Honorer) dengan melaksanakan pekerjaan yang sudah diberikan dengan dedikasi yang lebih tinggi dengan cara adil baik kepada setiap siswa,rekan maupun karyawan ditempat kita mengabdi dan bisa berupa  benda/makhluk hidup(istri) yang harus kita jaga selama hidup kita.

Dan yang terberat diantara amanah itu adalah menjaga istri. Kenapa menjaga istri dikatakan berat? Coba bayangkan sejenak bagaimana perjuanganmu untuk mendapatkan sang pujaan yang kini menjadi istrimu. Bayangannya selalu menghiasi pikiranmu kemanapun dan apapun yang kamu lakukan. Rasa dag dig dug hatimu selalu berdetak di atas normal manakala akan bertemu dengannya atau mengunjungi rumahnya untuk sekedar berbicara ngalor ngidul. Ungkapan rasa kagummu terhadapnya baik terhadap busananya maupun wajah alaminya yang zelita manis ayu melebihi hasil bidikan kamera maupun hasil editan software photoshop maupun software 360.
Semuanya itu mesti kau tahan dan selalu kau rasakan dalam keseharianmu karena belum adanya keberanian untuk mengungkapkan rasa hatimu kepadanya.

Setelah kau ungkapkan kepadanya dan hatimu merasa plong setengahnya walau sesaat apakah pikiranmu masih bisa tenang? Ternyata belum tenang karena jawaban yang kau nantikan belum dia berikan apakah “YES or NO”. bagaimana bila jawabannya NO/menolak, apakah kau sanggup menghadapi episode selanjutnya? Atau bagaimana bila jawabanya YES/setuju, apakah kau sanggup untuk menahan cobaan godaan syetan yang akan selalu menghampirimu untuk berbuat dosa dalam masa-masa pendekatan itu?


Do’a, usaha dan peningkatan pemahaman akan agama saja yang sanggup engkau lakukan untuk menata diri agar jangan sampai terjeremban ke lembah dosa yang selalu di harapkan oleh syetan dan tetap selalu iringi keimananmu dengan bersedekah baik hatimu dalam keadaan sedih maupun senang. (selasa,20150317 23:50 WITA ) (Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar