Menunggu
kesadaran keluarga besar SMKN 3 Mataram baik guru, karyawan maupun siswa untuk
berdisiplin penuh dalam lingkungan sekolah rasanya tidak akan mudah terlaksana
karena banyak faktor yang sengaja dibuat untuk pembenaran diri sendiri, untuk
itu sangat diperlukan sebuah ketegasan dari kepala sekolah untuk mendisiplinkan
keluarga besar ini.
Tanpa
sebuah ketegasan niscaya apapun peraturan yang coba diterapkan akan dianggap
angin lalu atau anget-anget telek ayam. Dan ujung-ujungnya mimpi sekolah yang
berdisiplin akan semakin jauh dari harapan.
Agar mimpi
bisa menjadi kenyataan dan benar terlaksana maka perlu sebuah kesepakan dari
dari keluarga besar untuk mendukung sebuah peraturan yang baru-baru ini coba
diterapkan. Peraturan itu adalah penggembokan
pintu gerbang sekolah ketika waktu menunjukkan pukul 07.30 WITA. Peraturan ini sudah disosialisasikan semenjak
2 tahun yang lalu pada saat rapat di aula yang dihadiri oleh guru dan karyawan
dan pada bulan Pebruari inilah peraturan tersebut mulai deterapkan dan
korbannya pun sudah ada baik dari Guru maupun Karyawan.
Sudah
lumrah terjadi apabila sebuah peraturan diterapkan akan timbul pro dan kontra,
yang kontra biasanya akan merasa terganggu dengan budaya aktifitas terlambatnya
sedangkan yang pro akan bersyukur karena mimpi indah untuk melihat sekolah bisa
berdisiplin bisa terwujud. Kalau ada yang ribut-ribut apalagi sampai
memprovokasi agar melemahkan peraturan yang coba diterapkan, hendaknya kita mencoba
mencounter dan menasehati secara halus sambil membuka pikirannya akan manfaat
dari peraturan tutup gerbang ini. Kalau sudah dinasehati tapi tetap aja ngotot
bikin ribut, silahkan aja tunjukkan jalan pintas kelantai 2 ruang kepala
sekolah agar dia bisa bebas ribut disana menghadap kepsek.hehehe
Bagaimana
bila tetap ngeyel terlambat? Nah ini perlu pemikiran yang matang dan dewasa
dalam menghadapi oknum yang suka ngeyel ini. Dari penuturan kepala sekolah, ada
langkah-langkah yang akan dicoba diterapkan dalam menghadapi oknum guru maupun
karyawan yang hobby terlambat yaitu:
1.sekali
terlambat masih bisa dimaafkan dan masih bisa dihadapi dengan senyum full.
2.terlambat
lagi, setengah dimaafkan tapi tetap senyum menghadapinya
3.terlambat
yang ketiga kali, akan dipanggil menghadap kepala sekolah dilantai 2 ruang
kepala sekolah sambil dinasehati dan dicarikan solusi agar tidak terlambat
lagi.
4.bila
masih tetap terlambat juga, maka akan diserahkan ke dinas untuk ditindak lanjuti
bagaimana jalan keluarnya.
Semoga saja dengan tulisan ini bisa menyadarkan
kita keluarga besar SMKN 3 Mataram untuk kompak menerapkan disiplin didalam
lingkungan sekolan dan semoga tidak ada yang ngeyel sampai dua kali. Kalau
ada yang ngeyel, kita ingatkan lagi dengan kata sakti bang haji Rhoma Irama “
sungguh ter…la…lu!”. (Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar