Segala
sesuatu tergantung dari niatnya, itulah kata-kata motivasi dari sang Nabi
Muhammad SAW yang sering kita dengarkan baik melalui pengajian, perkumpulan
masyarakat maupun kumpul bareng sama teman sambil minum secangkir kopi di
pantai Ampenan.
Niat
seorang mencerminkan bagaimana tindakan yang akan dilakukannya. Demikian halnya
bila seseorang sudah mantap berniat menjadi guru maka dia akan konsentrasi dan
serius untuk mengabdikan diri dalam mendidik siswa/Inya.
Kesenangan dan
kebahagian menjadi guru akan selalu menyertai tiap langkah gerakan kakinya
menuju ruang kelas yang selalu dinantikan oleh para siswa/I untuk mendapatkan
ilmu baru dan bila dia tidak mengajar dengan
sengaja maka dia akan merasa sangat berdosa terhadap Allah dan terhadap
wali murid yang telah menyerahkan anak mereka kepada sekolah agar bisa didik
dan dibina dengan baik dan benar.
Namun
sungguh sangat di sayangkan bila masih ada seorang guru yang setengah mateng
menjadi guru atau yang lebih ekstrim lagi Cuma asal-asalan menjalankan profesi
guru yang sangat mulia ini. Guru yang seperti ini malah lebih besar egonya dan
bila diperingati karena sering tidak masuk mengajar maka dia akan cepat
tersinggung, marah dan menyimpan dendam untuk mencari kesalahan temannya yang
telah menasihatinya.
Aneh tapi
nyata bila ada orang yang di nasehati dengan ikhlas tapi dia justru
tersinggung, marah dan menyimpan dendam. Sungguh sangat merugi bila ada orang
yang seperti itu dan seharusnya dia
sangat bersyukur sekali bila ada orang yang menasihatinya.
Padahal profesi
guru sungguh sangat mulia baik di hadapan Alloh dan di masyarakat. Dan pahala
yang di dapatkan dari Alloh tidak akan putus hingga akhir hayat sekalipun dan
justru tetap mengalir selamanya seperti aliran air di kali jangkuq.
Disamping
pahala yang di dapat menjadi seorang guru tidak akan putus, dosa menjadi guru
pun akan lebih besar bila sengaja tidak mengajar di saat ada jam mengajar.
Mengetahui akan hal ini masihkan kita berani malas untuk tidak mengajar anak didik?
Ingatlah! Bila kita makan gaji buta karena tidak mengajar maka akibat dosa
tersebut bukan hanya akan mengenai kita sendiri tapi akan mengenai keluarga
kita sendiri.
Alloh tidak
akan merubah kita bila kita sendiri tidak merubah diri. Untuk itu mari kita
bersama seia sekata dan seirama menjadi guru yang rajin dan semangat mengajar
anak didik agar kelak anak didik kita sukses menghadapi kehidupannya.
Semoga dengan tulisan ini ada hikmah yang dapat
kita petik agar sekolah kita tercinta bisa menjadi sekolah teladan, terbaik dan
bermutu. Aamiin. (Alfuad Gapuki)
Go SMKN 3 MATARAM dan PONDOK PESANTREN ADDIINUL QAYYIM KAPEK GUNUNGSARI (Pesantrn Ilalangku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar