Bertepatan pada
malam jum’at(8/8/2014) kemarin di adakan acara halal bi halal masyarakat Dasan
Agung dengan Walikota Mataram Bapak TGH.
Ahyar Abduh dan Istri bersama rombongan yang terdiri dari Syeikh Ali Saleh
Muhammad Ali jaber, Camat Selaparang Bapak Irwan Rahadi, Lurah Dasan Agung
Bapak Hambali, S.Sos., bertempat di Yayasan An Najah Lingkungan Gapuk Tengah
Kelurahan Dasan Agung Selaparang.
Ada surprise
bagi masyarakat Dasan Agung pada acara halal bi halal kali ini yaitu hadirnya
pemenang Juara ke tiga lomba hafidz Indonesia
di RCTI yang berasal dari desa Raba Kecamatan Wawo Kota Bima NTB yaitu Fuadi. Pada
kesempatan itu juga sang Hafidz langsung di nobatkan sebagai pembaca Kitab Suci
Al Qur’an dan dengan suaranya yang khas mampu membuat para jamaah yang hadir
hanyut mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an hingga akhir.
Kehadiran hafidz
Indonesia Fuadi Anak ke 2 dari tiga bersaudara yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar di Jakarta ini
di dampingi oleh kedua orang tua dan adik perempuannya dan Pekerjaan dari orang
tua Fuadi hingga saat ini adalah sebagai sopir angkot di Jakarta. Walaupun orang
tuanya sebagai sopir angkot ,tidak lantas membuat sang hafidz menjadi minder
atau malu dan justru dia sangat bangga
menyebutkan pekerjaan orang tuanya.
Syeikh Ali
Saleh Muhammad Ali jaber atau biasa di panggil dengan Syeikh Ali jaber di
daulat sebagai penceramah pada acara halal bi halal tersebut, beliau memberikan
tausyiah tentang pentingnya membaca al qur’an dan menghapalkannya, kemudian
tentang pentingnya menjalin hubungan dengan sesama manusia(hablum minannas) dan
hubungan dengan Alloh (hablum minalloh).
Tak lupa
syekh Ali juga memberikan kisah inspiratit yang sangat menggugah para jamaah
yang hadir, diantaranya kisah tentang perjaungan sang juara 2 Hafidz Indonesai Aza
yang berasal dari Jambi yang berhasil menghapal
Al Qur’an selama 1 tahun. Kisah bagaimana Aza bisa menghapal Al Qur’an ini
berawal ketika dia bersama orang tuanya menonton lomba Hafidz Indonesai tahun 2013 dan ketika itu
pula dia berniat dan harus bisa menghapalkan Al Qur’an dan bisa tampil dalam
lomba tersebut. Bukan juara yang dia ingin raih pada lomba tersebut tapi
keinginan untuk bisa menghapal Al Qur’an dan tampil mengikuti lomba saja.
Kisah yang
ke dua yang disampaikan pada kesempatan itu juga tentang cerita jaman dulu yang terjadi di kota
Madinah, dimana pada waktu itu ada seorang pedagang yang membuka dagangannya lebih awal dari pedagan lain dan para pembeli
pun banyak yang datang untuk berbelanja kepadanya tapi sikap bijak yang dia
tampilkan kepada para pembeli yang lain dengan cara mempersilahkan kepada para
pembeli yang datang belakangan agar kiranya bisa mendatangi pedagang yang lain
dan membeli barang di tempat tersebut. Alangkah indah contoh yang ditunjukkan
oleh pedagang yang bijak tersebut dan bandingkan dengan sikap para pedagang
pada jaman sekarang ini, mungkin kita tidak akan pernah melihat para pedagang
jaman sekarang yang mempunyai sikap seperti yang ditunjukkan oleh kisah
tersebut dan kebanyakan para pedagang sekarang ini lebih banyak yang saling
menjatuhkan antar sesama pedagang dan ada juga yang menggunakan cara-cara
syirik yaitu menggunakan jampi-jampi ataupun cara-cara sihir yang membuat para
pembeli yang datang seakan-akan melihat
sebuah mayat di tempat dagangan orang lain. Na’udzubillaahi mindzolik.
Setelah selesai
acara tausyiah kemudian dilanjutkan dengan salam-salaman. Tampak antusias para jamaah
yang ingin bersalaman dengan Walikota Mataram, syekh Ali Jaber, al Hafidz Fuadi
maupun tamu yang lain. Dan yang menjadi bintang pada kesempatan itu sang hafidz
Fuadi, ini terlihat bagaimana para jamaah ingin berfoto bareng dengan beliau
wabil khusus para jamaah ABG(Anak Baru Gede) baru dan
ABG lama. Hehehe…
ABG lama. Hehehe…
Semoga dengan
acara halal bi halal ini segala dosa yang telah kita lakukan di ampuni oleh
Alloh SWT dan kita bisa mendapatkan ilmu dari tausyiah yang disampaikan oleh
penceramah Syeikh Ali jaber. Aamiin. (Alfuad Gapuki)
no 1 dan 4 dari kiri orang tua Fuadi |
panitia halal bi halal 2014 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar