Acara lebaran topat 2014
yg jatuh pada hari senin(4/8/2014) bagi warga Kota Mataram dan sekitarnya di
fokuskan pada dua tempat yaitu di Makam/taman Loang Baloq dan di makam bintaro.
Untuk acara di Taman Loang Baloq di hadiri langsung oleh Bapak Walikota Mataram
H. Ahyar Abduh beserta Istri serta para
pejabat di Kota Mataram.
Rasanya bila suatu acara
tanpa adanya musik akan terasa hambar dan tak akan meriah tapi bagaimana bila
acara musik tersebut justru menampilkan penyanyi seksi dengan goyangan yang aduhai???
Apalagi acara ini
berkenaaan dengan lebaran topat yang masih ada nuansa hari raya idul fitri??
Kayaknya sangat aneh
sekali dan menyalahi motto dari Kota
Mataram “Maju, Relegius dan Berbudaya” bila acara lebaran topat ini di warnai
dengan penyanyi yang seksi dan goyangan
erotis. Harusnya pakaian para penyanyi di arahkan kepada pakaian yang sesuai dengan
budaya di Lombok agar tercipta suasana religius pada lebaran topat ini dan bisa
lebih bermakna.
Namun yang terjadi pada
lebaran topat di taman Loang Baloq khususnya pada acara dangdutan yang
dibawakan oleh Walikota Band sangat tidak layak sekali apalagi penontonnya
kebanyakan di ikuti oleh anak kecil yang belum saatnya tahu akan pakaian seksi
dan goyang seksi.
Pada saat Walikota Mataram
masih ada ditempat, penyanyi pembukanya
masih berpakaian agak sopan tapi ketika walikota Mataram meninggalkan
tempat acara barulah penyanyi ke dua yang tampil berpakaian seksi dengan menggunakan
rok pendek. Pada mulanya para penonton di depan panggung berdiri agak menjauh
namun setelah melihat goyangan erotis penyanyi barulah sedikit demi sedikit
penonton maju hingga menyentuh panggung. Dan yang lebih tragisnya lagi penonton
yang di depan di dominasi oleh anak-anak kecil dan para ABG. Bahkan ada yang
memotret dari bawah panggung menggunakan HP dan yang tidak membawa HP justru
sengaja duduk di anak tangga(di bawah panggung) dengan harapan bisa melihat
paha mulus dan …..penyanyi.hehehe
Kejadian seperti ini
jangan sampai terulang lagi, kasihan anak-kecil dan para ABG yang diberikan
tontonan yang tidak layak secara gratis oleh pemerintah kota Mataram. Semoga tulisan
ini bisa diperhatikan oleh walikota Mataram seta Instansi yang terkait agar
kedepan acara lebaran topat bisa lebih bermutu lagi. (Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar