Beda antara rakyat miskin
dan yang berkecukupan di Kota Mataram sangat tipis sekali manakala datangnya
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan terkadang yang kita anggap miskin karena
mendapatkan Raskin, Kartu Jaminan Kesehatan atau lain sebagainya, justru di
saat perayaan maulid malah dalam merayakannya sangat meriah sekali dan bisa
mengeluarkan biaya hingga 5 jutaan lebih.
Kalau mau bukti silahkan
survey di kelurahan yang merayakan Maulid dengan menggunakan pereje atau kuda-kudaan di lIngkungan Arong-arong
Timur maupun di Lingkungan Gapuk.
Ini memang dilematis
sekali, di satu sisi mereka tergolong miskin sehingga pantas mendapatkan beras
miskin(Raskin), bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), jaminan
kesehatan masyarakat(JAMKESMAS) dan bantuan
Operasional Sekolah(BOS) bila ada anaknya yang bersekolah tapi di sisi lain
mereka justru menghamburkan uangnya untuk merayakan maulid dengan menyewa
pereje dan keperluan lainnya terutama membeli minuman yang memabukkan untuk
keperluan orang yang akan memikul pereje tersebut.
Menasehati mereka agar
jangan menghamburkan uang untuk merayakan maulid dengan menghamburkan uang
terasa sia-sia belaka karena mereka beranggapan uang yang mereka kumpulkan
selama ini untuk perayaan maulid adalah uang mereka sendiri dari hasil keringat
sendiri dan memperingati maulid ini juga cuma sekali setahun. Bagaimana dengan
menabung untuk keperluan biaya pendidikan anak sendiri? Kalau hal itu yang di
tanyakan, mereka akan sangat enteng menjawabnya dengan “nanti aja kita pikirkan
toh nanti juga dapat bantuan biaya sekolah dari pemerintah”.klop sudah jawaban
pembenaran yang mereka sampaikan.
Tidak setiap orang miskin
yang berada di Kota Mataram yang berlagu seperti itu, ada juga yang benar-benar
miskin dan sangat membutuhkan bantuan pemerintah tapi oleh pihak Kepala
Lingkungan maupun RT malah menyamaratakan orang yang sangat membutuhkan dengan
orang yang miskin berlagu. Dan malah bantuan yang mesti mereka dapatkan
ternyata dipotong untuk orang lain yang miskin tapi tidak terdaftar. Salah satu
contohnya sekarang ini tentang Raskin. Raskin yang didapat sekarang ini Cuma 3
kg dalam setiap bulang dengan harga
perkilo yang mesti mereka bayar adalah sekitar Rp.3.000/Kg.
Sudah saatnya pemerintah
turun tangan langsung menyeleksi mana yang benar-benar miskin dan membutuhkan
bantuan dan mana yang miskin tapi
berlagu kaya. Kalau tidak ada tindakan yang nyata dari pemerintah maka ketidak
adilan akan tetap dirasakan oleh rakyat yang benar-benar miskin.
Baca
juga tentang maulid dengan mabok-mabokan di DarulhikmahGapuki.blogspot.com
DASAR WONG EDDDAN
BalasHapus