Rabu, 29 Januari 2014

Maulid Datang, Rakyat Miskinpun Berlagak Kaya Menghamburkan Uangnya


Beda antara rakyat miskin dan yang berkecukupan di Kota Mataram sangat tipis sekali manakala datangnya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan terkadang yang kita anggap miskin karena mendapatkan Raskin, Kartu Jaminan Kesehatan atau lain sebagainya, justru di saat perayaan maulid malah dalam merayakannya sangat meriah sekali dan bisa mengeluarkan biaya hingga 5 jutaan lebih.


Kalau mau bukti silahkan survey di kelurahan yang merayakan Maulid dengan menggunakan  pereje  atau kuda-kudaan di lIngkungan Arong-arong Timur maupun di Lingkungan Gapuk.

Ini memang dilematis sekali, di satu sisi mereka tergolong miskin sehingga pantas mendapatkan beras miskin(Raskin), bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), jaminan kesehatan masyarakat(JAMKESMAS) dan bantuan Operasional Sekolah(BOS) bila ada anaknya yang bersekolah tapi di sisi lain mereka justru menghamburkan uangnya untuk merayakan maulid dengan menyewa pereje dan keperluan lainnya terutama membeli minuman yang memabukkan untuk keperluan orang yang akan memikul pereje tersebut.

Menasehati mereka agar jangan menghamburkan uang untuk merayakan maulid dengan menghamburkan uang terasa sia-sia belaka karena mereka beranggapan uang yang mereka kumpulkan selama ini untuk perayaan maulid adalah uang mereka sendiri dari hasil keringat sendiri dan memperingati maulid ini juga cuma sekali setahun. Bagaimana dengan menabung untuk keperluan biaya pendidikan anak sendiri? Kalau hal itu yang di tanyakan, mereka akan sangat enteng menjawabnya dengan “nanti aja kita pikirkan toh nanti juga dapat bantuan biaya sekolah dari pemerintah”.klop sudah jawaban pembenaran yang mereka sampaikan.

Tidak setiap orang miskin yang berada di Kota Mataram yang berlagu seperti itu, ada juga yang benar-benar miskin dan sangat membutuhkan bantuan pemerintah tapi oleh pihak Kepala Lingkungan maupun RT malah menyamaratakan orang yang sangat membutuhkan dengan orang yang miskin berlagu. Dan malah bantuan yang mesti mereka dapatkan ternyata dipotong untuk orang lain yang miskin tapi tidak terdaftar. Salah satu contohnya sekarang ini tentang Raskin. Raskin yang didapat sekarang ini Cuma 3 kg dalam setiap bulang  dengan harga perkilo yang mesti mereka bayar adalah sekitar Rp.3.000/Kg.

Sudah saatnya pemerintah turun tangan langsung menyeleksi mana yang benar-benar miskin dan membutuhkan bantuan  dan mana yang miskin tapi berlagu kaya. Kalau tidak ada tindakan yang nyata dari pemerintah maka ketidak adilan akan tetap dirasakan oleh rakyat yang benar-benar miskin.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita. Aamiin.  (Alfuad Gapuki)     
Baca juga tentang maulid dengan mabok-mabokan di DarulhikmahGapuki.blogspot.com

1 komentar: