Fenomena alam berupa
gerhana matahari merupakan suatu hal yang lumrah terjadi sejak jaman dulu dan
itu tidak perlu dikait-kaitkan dengan peristiwa lain yang kebetulan bersamaan
terjadi pada hari itu apalagi sampai menyerembet ke hal-hal yang bersifat
mistik segala.
Gerhana matahari bagi umat
islam itu dianggap sebagai sunnatullah yang terjadi karena kehendak Alloh SWT
yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa kematian maupun yang lainnya.
Pada jaman Rasululloh pun
pernah sekali terjadi gerhana matahari dan waktu itu anak Rasululloh yang
bernama Ibrahim meninggal dunia. Dan oleh para Sahabat waktu itu dikait-kaitkan
dengan meninggalnya anak Rasululloh,
sehingga begitu mendengar peristiwa tersebut maka Rasululloh memerintah para
sahabat untuk berkumpul di masjid kemudian memerintah untuk sholat Khusuf atau
sholat gerhana.
Untuk di wilayah Nusa Tenggara
Barat sendiri, gerhana matahari diperkiran terjadi pada pukul 07.25 hingga
09:00 WITA dan mengenai wilayah NTB sebesar 75 persen berarti tidak secara
total terlihat gerhana matahari. Hal ini disampaikan oleh Badan Meteorologi dan
Geofisika Nusa Tenggara Barat.
Dan pelaksanaan sholat
Gerhana Matahari di Masjid Raya At Takwa Mataram di mulai pukul 07.50 WITA. Namun
sebelum pelaksanaan sholat di mulai terlebih dulu dilaksanakan pembacaan surah Yasiin kemudian kata sambutan
oleh Bapak Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi.
Dalam sambutannya,
gubernur NTB menceritakan secara singkat asal muasal pelaksanaan sholat gerhana
pada jaman Rasulullah dan beliau menekankan dalam menghadapi fenomena alam
gerhana matahari ini dengan melaksanakan sholat gerhana, memperbanyak do’a,
memperbanyak istigfar dan memperbanyak bersedekah. Dan beliau juga mengharapkan
agar jamaah sekalian untuk mendo’akan daerah NTB dan negara kita agar selalu
tetap aman, tetak makmur dan dilindungi oleh Alloh SWT.
Sedangkan untuk petugas khotib
sholat gerhana dilaksanakan oleh Bapak
TGH. Najamudin Sesele Lombok Barat. Pelaksanaan khotib ini juga sama seperti
pelaksanaan pada khotib jum’at maupun sholat idul fitri dan idul adha.
Sumber foto: humas NTB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar