Sudah semestinya dalam
memperingati hari guru ini seluruh guru di manapun berada bisa berbahagia
dihari yang indah ini, bahagia dengan keceriaannya yang alami, bahagia dengan
menggelar segala macam acara yang bisa menyenangkan diri dan bahagia bisa bebas
menghirup udara segar di sekolah.
Namun kebahagiaan tersebut
sedikit ternodai dengan masih adanya guru yang merokok di area sekolah, padahal
larangan baik yang berbentuk anjuran maupun perda sekalipun tetap tidak membuat
para guru untuk bisa mengekang nafsu merokoknya di area sekolah dan yang lebih
parahnya lagi guru yang merokok tesebut di lihat langsung oleh para siswa.
Hati siapa yang tidak
sedih melihat seorang guru yang mestinya bisa di gugu lan ditiru ternyata untuk
menahan nafsu merokoknya di area sekolah saja tidak mampu mereka lakukan
bagaiman dengan siswa sendiri yang melihat para guru merokok kemudian siswa
tersebut juga tidak bisa menahan nafsu merokoknya?
Yang tidak bisa menahan
nafsunya merokoknya pasti akan melampiaskan nafsu merokoknya dengan merokok di
tempat-tempat yang “aman” yang tidak bisa dilihat orang lain maupun yang tidak
bisa mengganggu orang lain dengan asap rokok. Siswa tersebut kebanyakan pasti
akan merokok di WC sekolah atau dipojok sekolah yang tidak dilihat oleh siswa
lainnya.
Siswa yang merokok di WC
sekolah terlihat lebih “beretika” karena mereka tidak terlihat oleh orang lain,
tidak mengganggu orang lain dengan asap rokok dan asap rokoknya mereka hirup
sendiri atau berkelompok. Walaupun begitu siswa yang merokok di sekolah tidak
kami benarkan sama sekali karena itu melanggar peraturan sekolah dan bila
ketahuan pastinya siswa tersebut mendapatkan point pelanggaran 25.
Peraturan tetaplah
peraturan yang mesti kita hormati dan kita terapkan di sekolah namun peraturan
tersebut justru hanya dijadikan pemanis belaka yang tidak dihargai baik oleh
guru, karyawan maupun siswa sendiri. Sehingga akibatnya siswa sangat berani
merokok disekolah dan yang sangat lucunya lagi guru yang merokok disekolah
malah dia yang paling gencar menangkap siswa yang merokok. Hmm jeruk makan
jeruk kalau seperti itu.
Harusnya dihari guru ini kita sebagai guru bisa introspeksi diri
melihat keadaan di sekolah masing-masing terutama melihat bagaimana para siswa
sangat berani merokok di sekolah dan kenapa mereka berani merokok di sekolah?.
Seperti kata bang napi “kejahatan bukan karena ada niat pelaku tapi karena ada
kesempatan”.
Kesadaran diri sendiri
untuk tidak merokok di sekolah sungguh sangat diharapkan baik oleh para guru
yang tidak merokok, para karyawan dan siswa/I semuanya. Kalau kita tidak bisa
berubah dari sekarang kapan lagi? “Alloh tidak merubah nasib seseorang bila
orang itu tidak bisa merubah nasibnya sendiri”.
Semoga dihari guru ini
setiap sekolah bisa bebas asap rokok. Aamiin.
Dasan Agung, 20151126 14:15 WITA (Alfuad Gapuki)
#kisah ini sebuah kisah dari temannya temanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar