Oleh:
Junaedi Putra
Saya minta maaf karena kali ini ana
sudah tidak bisa lagi diam melihat mulut busuk Syabab Hizbut Tahrir Indonesia.
Terpaksa saya ikut berkomentar untuk menyanggah ucapan Titok yang mungkin
akalnya sedang bermasalah.
Titok Priastomo wrote:
Jika benar ikhwanul muslimin ingin
mendirikan negara Islam (dikit demi dikit), maka kasus Mesir adalah pelajaran
penting, bahwa sebuah gerakan politik yang ingin menegakkan pemerintahan Islam
yg stabil wajib mencari backup dukungan (thalabun nushrah) dari para pemilik
kekuatan (ahlul quwwah) dengan mengkontak dan membina kesadaran mereka, agar
mereka bisa mendedikasikan kekuatan yang mereka...
Maka Saya (Junaedi Putra) Katakan:
Jika memang Hizbut Tahrir masih
memiliki akal maka pasti mereka akan menghantam assisi dengan hantaman yang
paling keras atas segala pembantaiannya.
Jika memang hizbut tahrir masih
memiliki akal maka mereka pasti melakukannya, mana mungkin al hafidz seperti
mursi tidak selamat dari lisan keji mereka sementara assisi yg jelas2 membunuhi
orang2 yg sedang sholat dibiarkan begitu saja?
Jika memang hizbut tahrir masih
memiliki akal maka mereka pasti malu berkampanye diatas bangkai kaum muslimin.
Jika memang hizbut tahriri masih
memiliki akal tentu mereka tidak akan bersikap pengecut dengan menghapus
tulisan2 fitnah dari situs resmi mereka sendiri untuk menghapus barang bukti.
Jika memang hizbut tahrir masih
memiliki akal, jika saja mereka memiliki akal tentu akan baik bagi mereka. dan
jika mereka benar2 memilikinya semoga mereka menggunakannya.
Berapa jendral yang perlu kalian
miliki untuk menegakkan negara Islam yang kalian maksud?
berapa jumlah masa yang perlu kalian miliki untuk menegakkan negara Islam yang kalian maksud?
maka silakan lihat kondisi mesir. mampukah kalian menggerakan masa sebesar itu?
Lihatlah jendral2 yang terpaksa dipenjara karena berpihak kepada mursi, sanggupkah kalian mengumpulkan jendral sebanyak itu?
berapa jumlah masa yang perlu kalian miliki untuk menegakkan negara Islam yang kalian maksud?
maka silakan lihat kondisi mesir. mampukah kalian menggerakan masa sebesar itu?
Lihatlah jendral2 yang terpaksa dipenjara karena berpihak kepada mursi, sanggupkah kalian mengumpulkan jendral sebanyak itu?
Wahai pemimpi. tolong sadar dan
bangunlah. ini sudah perang. kalian masih aja sibuk dengan angan-angan kosong
kalian.
Jangankan kalian yang lemah dan
tidak dianggap sedikitpun di mesir, harokah dakwah sebesar IM pun dilawan oleh
militer, bagaimana mungkin militer dengan ikhlash memberikan kekuasaannya
kepada kalian?
Kalian katakan bahwa tholabun
nushroh itu untuk menjaga agar perubahan terkontrol? coba tolong buktikan satu
saja militer bodoh yang mau menyerahkan kekuasaannyab kepada harokah yang tidka
menggenapkan dan tidak pula mengganjilkan seperti kalian. coba berikan contoh
satu saja.
Pikiran sempit kalian hanya pandai
menuntut, kalian pikir baru jadi presiden mesir lantas sudah cukup kekuatan
untuk menegakkan khilafah?
Khilafah itu butuh persiapan bukan
sekadar teriakan sumbang kalian. jadi ketika semua persiapan itu dilakukan,
pahamilah kondisi orang lain. apakah kalian bisa menjamin jika kalian memegang
kekuasaan tidak akan ada kudeta?
Sungguh angan-angan kalian membuatku tidak habis pikir, kok ada orang seperti kalian yang bertindak dengan dasar angan-angan?
Sungguh angan-angan kalian membuatku tidak habis pikir, kok ada orang seperti kalian yang bertindak dengan dasar angan-angan?
Coba gunakan pikiran kalian, bahkan
kader IM yang begitu besarpun masih dilawan oleh militer apalagi kalian yang
tidak menggenapkan dan tidak pula mengganjilkan?
mana mungkin kekuatan kafir tinggal diam?
mana mungkin kekuatan kafir tinggal diam?
Kalian menjanjikan hal yang muluk2 kepada
umat islam, namun kalian tidak pernah bisa membuktikan sedikitpun bahwa kalian
bisa dipercaya untuk memegang kekuasaan.
Jika kemampuan kalian hanya dalam
propaganda dan komentar, maka tolong arahkan saja moncong kalian untuk
nmenyarang musuh islam, mana simpati kalian kepada Mursi? apa yang bisa kalian
lakukan selain bergembira dengan jatuhnya mursi dengan ucapan kalian "tuh
kan saya bilang juga apa"?
Wahai orang yang masih memiliki
akal, berhentilah menggunting dalam lipatan. kalian sebut fitnah dan hujatan
itu nasihat?
ketika mursi menjadi presiden kalian sebut beliau antek amerika, fir'aun berjenggot, dan semue ucapan buruk kalian.
ketika mursi menjadi presiden kalian sebut beliau antek amerika, fir'aun berjenggot, dan semue ucapan buruk kalian.
Ketika Mursi dikudeta dan IM
diserang habis2an, kalian malah berkata "tuh kan, udah kami bilang
demokrasi itu kufur" lantas ketika Mursi naik, kenapa kalian justru
mengatakan "kemenangan pemilu bukan kemenangan dakwah"?
Jika kalian katakan bahwa kemenangan
pemilu bukanlah kemenangan dakwah, , lantas mengapa kalian menganggap kudeta
adalah kegagalan dakwah?
Tenang sajalah kalian, toh yahudi
tidak akan mengusik lisan dan toa kalian itu. santai saja, dan nikmatilah
perjuangan IM. jadilah komentator yang baik. atau matilah bersama kedengkian
kalian itu.
Titok Priastomo: baik Saya dudukkan
masalah terlebih dahulu.
1. Tholabun nusroh bukanlah
kewajiban syari'at yang disepakati oleh jumhur ulama. Dan itu sifatnya
ijtihadi. Jadi status ini hanya menunjukkan betapa anda bersemangat membela
hizbut Tahrir tanpa mau melihat permasalahan sebenarnya.
2. Kalaupun pendapat yg mengatakan
bahwa tholabun nusroh itu wajib, maka wajibnya tidak ada bentuk bakunya. Apakah
harus dengan menyebarluaskannya atau tidak. Karena fakta membuktikan justru
Ikhwanul Muslimin (IM) telah melakukan tholabun nusroh dalam kondisi yang
sebenar2nya. Rabu (31/07/13) dalam konteks perkembangan teralhir tentang Mesir,
Jendral Abdul Fattah as-Sisi, Menteri Pertahanan dan Komandan Kudeta Militer
Mesir, melakukan memberhentikan 20 lebih perwira dari berbagai pangkat, paling
tinggi Brigjen dan rendah kapten.
Beberapa aktivsi saling berbagi
informasi di jejaring sosial bahwa as-Sisi sekarang melewati kondisi psikologis
yang buruk. Ia menjadi gugup dan berurusan dengan berbagai perwira. Dia
bersikap keras kepada perwira. Para perwira yang dibebastugaskan oleh Jenderal
as-Sisi adalah mereka yang menolak kudeta militer dan melihat akibat dari
kudeta militer.
Sekarang jawab pertanyaan saya,
berapa banyak petinggi militer yang sudah kalian tholabunnusrohi? Apakah lebih
dari jumlah petinggi militer yang harus dipenjara karena membela mursi? Dari
sisi ini saja sudah terbukti bahwa klaim kalian hanya omong kosong belaka, dan
ketika kalian baru sibuk dalam tataran konsep, maka ikhwan sudah jauh
meninggalkan kalian dalam realita.
3. Fakta menunjukkan bahwa
penegakkan syari'ah dan khilafah bagi Ikhwan bukanlah sesuatu yang hanya
digembargemborkan apalagi jadi isu utama, melainkan menjadi hal yang langsung
dipraktekkan dengan mempersiapkan seluruh persiapan dan kekuatan menuju kesana.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=449666741797691&set=a.311743665590000.65942.311734962257537&type=1
Jadi, membandingkan HT dengan IM
dalam penegakkan khilafah bagi ana sangat tidak relevan, bagaimana mungkin bisa
dibandingkan teriakan dengan penegakkan? Lebih dari itu menyamakan HT dengan IM
dalam penegakkan khilafah
merupakan PENGHINAAN. Karena IM
bukanlah gerakan yang suka menggunting dalam lipatan, apalagi berkampanye
diatas gelimangan jasad para syuhada seperti yang dilakukan oleh HT.
4. Dan ini yang perlu Saya ingatkan
bahwa proses penegakkan daulah Islam bukanlah masalah qoth'i dalam syari'ah.
karena definisi negara Islampun masih diperselisihkan oleh para ulama.
Hanya orang berhati sempitlah yang
yang hanya membela pendapat hizbnya (organisasi/partainya) lalu menegasikan
pendapat para ulama yang lain. dan oleh sebab itu bagi sebagian orang mesir
memang masih negara kafir, dan perlu didirikan negara islam.
Namun bagi mayoritas kaum muslimin
Mesir adalah negara Islam sejak dulu hanya saja hukum syari'ah perlu dimasukkan
dalam setiap undang2 agar al qur'an dan hadits benar2 menjadi dasar bagi
pergerakan negara tersebut. Hal ini penting dipahami karena jika hanya karena
hukum syari'ah belum sempurna diterapkan lantas negara tersebut dihukumi darul
kufr, maka bagaimana dengan arab saudi? Tidak mungkin orang yang berakal
mengatakan bahwa makkah dan madinah itu merupakan bagian dari darul kufr.
Dan memaksakan pendapat hizbnya
sendiri untuk menegasikan pendapat mayoritas kaum muslimin adalah tindakan yang
terlalu gegabah dan menunjukkan ashobiyah yang terlalu akut.
5. Sekarang begini, jika sekalipun
Mesir kalian anggap negara kafir yang dengannya lalu negara islam harus ditegakkan,
maka proses penegakkannya pun bukanlah perkara yg qoth'i dalam islam. Apakah
harus begini apakah harus begitu, tidak ada nash qoth'i yang mengatur hal itu.
Bahkan tidak ada satupun kaum muslimin yang bersepakat bahwa dalam urusan cara
perang dan bentuk pemerintahan termasuk sunnah rasul yang wajib diikuti.
Bentuk pemerintahan boleh berganti
yang harus dijalankan adalah syari'at islam berjalan dengan baik. Peperangan
boleh dengan cara apapun selama dibenarkan oleh syari'at dan memerangi orang
yang memerangi islam adalah wajib hukumnya.
Maka memaksakan opini minoritas hizb
kepada mayoritas kaum muslimin adalah kebodohan yang nyata.
6. Terakhir. Saya ingin mengetuk
hati kalian semua wahai syabab (pemuda/aktivis) HT dimanapun kalian berada.
as-sisi telah membunuhi begitu banyak kaum muslimin yang sedang melakukan
shalat, mana suara kalian? kenapa hampir tidak terdengar seperti hujatan kalian
kepada al hafidz Mursi? Apakah kalian anggap sang penghafal al qur'an itu lebih
hina dibandingkan orang yang telah membantai kaum muslimin yang sedang sholat?
Lantas kenapa kalian malah lebih suka menghujat dan memfitnah al hafidz Mursi?
Dimana akal kalian? Bahkan kalian
dengan bangganya berkampanya memajukan amir (ketua/tokoh/qiyadah) kalian dan
memuji2nya diatas gelimpangan jasad para syuhada tanpa sedikitpun simpati?
Dimana hati kalian? Berhentilah menipu umat Islam dengan retorika busuk kalian.
Sesungguhnya umat ini tidak terlalu bodoh untuk membedakan mana MUJAHID dan
mana MUNAFIQ.
Ingatlah bahwa di akhirat kelak
seluruh ucapan dan perbuatan kalian akan dihisab, tidakkah kalian meyakini itu
sebagaimana kaum muslimin meyakininya?
NB (Suaranews):
Dalam Sirah Nabawiyah, tidak pernah Rasulullah Saw melakukan Tholabun Nushrah kepada sesuatu yang lebih kuat untuk mengemban dakwah Islam. Rasulullah Saw hanya melakukan Tholabun Nushrah untuk melindungi para sahabatnya dari serangan kaum Quraisy. Bukan untuk bertujuan membuat negara Islam.
Dalam Sirah Nabawiyah, tidak pernah Rasulullah Saw melakukan Tholabun Nushrah kepada sesuatu yang lebih kuat untuk mengemban dakwah Islam. Rasulullah Saw hanya melakukan Tholabun Nushrah untuk melindungi para sahabatnya dari serangan kaum Quraisy. Bukan untuk bertujuan membuat negara Islam.
Karena itu Syaikh Muhammad Al
Ghadban berkata "Sering kali gerakan Islam tidak memperoleh kemenangan
dalam pertempuran-pertempurannya justru ketika dia tidak mampu lagi
mengendalikan aktivisnya."
Pengendalian kekuatan itu bukan
berdasarkan bersandar pada militer atau si pemilik kekuatan. Tetapi berdasarkan
kedisiplinan setiap aktivis atau kader terhadap perintah organisasinya.
Melakukan peperangan itu semudah
membalikan tangan, dan itu solusi paling akhir dari sebuah organisasi. Bukan
solusi utama!
Karena itu, kembali Syaikh Muhammad
Al Ghadban mengatakan "Kenyataannya, disiplin dalam menahan tangan dari
pertempuran adalah jauh lebih sulit daripada mengarahkan dan mendorong untuk
bertempur."
Kemenangan Islam bukanlah karena
bersandar pada si pemilik kekuatan tetapi kepada kekuatan umat islam sendiri.
Sebagaimana kemenangan terbesar menurut Abu Bakar ra, adalah ketika tidak
melalui peperangan tidak saling beradu kuat sama kuatnya, tetapi kepada sebuah
perjanjian.
Abu Bakar ra. berkata "Tidak
ada satu pun kemenangan dalam Islam yang lebih besar dari kemenangan di
Hudaibiyah. Akan tetapi, orang-orang di waktu itu berpikir pendek sehingga
tidak mengetahui pembicaraan yang terjadi antara Muhammad dan Tuhannya.
Orang-orang di waktu itu tergesa-gesa, sedangkan Allah tidak tergesa-gesa
seperti yang dilakukan hamba-hamba-Nya, sehingga segala sesuatu mencapai target
yang dikehendaki-Nya."
Imam az-Zuhri rahimahullah juga
mengatakan " Tidak pernah ada suatu kemenangan dalam Islam segemilang
kemenangan di Hudaibiyah. Peperangan hanyalah akan mengakibatkan pergesekan di
antara sesama manusia."
Bisa jadi dalam Hizbut Tahrir tidak
diajarkan bahwa setiap muslim adalah para tentara bagi agamanya. Karena itu,
seorang muslim apalagi qiyadah/pemimpin sebuah organisasi Islam tidak pantas
meminta tolong apalagi "mengemis" kekuasaan dengan melakukan Tholabun
Nushrah pada si pemilik kekuatan. Ini sangat merendahkan Islam, dan menghina
kekuatan Islam.
Karena demi Allah kekuatan lain
pendukung revolusi selain umat Islam sendiri tidak akan mampu berhasil dalam
mencapai tujuan kemuliaan Islam. Sebagaimana Hizbut Tahrir yang hingga kini
belum mendapatkan kekuasaan apapun lantaran mereka hanya mengandalkan kekuatan
lain yang mereka anggap lebih kuat dari organisasi mereka. Sungguh Hizbut
Tahrir adalah golongan lemah, yang hanya bersandar pada kekuatan mahluk yang
mereka kira lebih kuat.
Padahal siapakah si pemilik kekuatan
itu yang sebenarnya? Mereka adalah orang-orang beriman yang memang selalu
senantiasa menjadi para tentara sukarelawan umat Islam jika memang dibutuhkan.
Dan mereka lebih kuat, karena kematian adalah tujuan utamanya.
Karena itu sekali lagi Syaikh
Muhammad Al Ghadban mengatakan "Adapun revolusi yang mengandalkan modalnya
pada tentara pinjaman dari negara-negara lain, ia takkan bisa berhasil"
Sebagaimana Hizbut Tahrir yang
mereka hanya mengandalkan kekuatan asing agar bisa memuluskan jalan mereka, dan
mereka tidak mempunyai kekuatan mereka sendiri. Maka para aktivis Hizbut Tahrir
hidup dalam negara-negara pengasingan. Mereka tidak memperoleh kemenangan
selain hanya menanggung malu, tetapi sayangnya aktivis Hizbut Tahrir memang
telah mati rasa malunya. Padahal malu adalah sebagian dari Iman.
"Setiap revolusi yang tidak
memiliki tempat bertolak, yang dapat mengantarnya sampai ke perbatasan wilayah
musuh, pada akhirnya para aktivisnya akan berubah menjadi para pengungsi
politik yang hidup di negeri pengasingan." (Syaikh Muhammad Al Ghadban)
Jadi tujuan revolusi bukanlah untuk
menakut-nakuti dan membunuh demi menakut-nakuti dan pembunuhan itu sendiri.
Sekali lagi, tujuan revolusi adalah melenyapkan kezhaliman dan penindasan dari
mereka yang terpenjara demi mempertahankan aqidah, pikiran, dan hal-hal yang
mereka sucikan. Manakalah tujuan itu telah tercapai, revolusi harus berhenti.
(Syaikh Muhammad Al Ghadban)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar