Kamis, 29 Agustus 2013

MASA PUBERTAS BERSAMA FACEBOOK


Banyak macam Jejaring social yang sudah terkenal dan merakyat sekarang ini tapi yang satu ini mempunyai kelebihan di bandingkan yang lain, jejaring social ini bernama Facebook atau FB. Rasanya aneh bila jaman sekarang ini orang tidak mengetahui atau tidak pernah menggunakan Facebook.


Mulai anak keci tingkat SD sampe nenek-nenek sekarang ini sudah mulai menggunakan Facebook. Masing-masing berlomba menunjukkan jati dirinya, entah melalui status yang sering di  update atau melalui foto yang di upload setiap saat setiap waktu. 

Apapun, dimanapun dan dalam keadaan bagaimanapun semua bias dijadikan status. Lagi marah, nangis, ketawa, makan, minum bisa jadi status. Di marah ama orang tua, guru maupun tetangga dijadikan status. Pokoknya semua yang di lihat dan dirasakan kalau tidak dijadikan status akan terasa hambar.

Norma-norma agama maupun norma masyarakat yang seharusnya dijaga seakan hilang total dalam benak orang demi membuat status. Jangan  heran bila anak dimarah sama orang tuanya akan dijadikan status yang menghujat orang tuanya sendiri, atau seorang murid/santri yang berani mengolok-olok guru/ustadznya tanpa ada rasa malu. Dan yang lebih parah  lagi bila permasalahan dalam keluargapun ikut dijadikan status. Tidak ada rasa malu dan dosa dalam dirinya yang ada adalah bagaimana tetap exis dalam dalam jejaring social ini.

Sungguh sangat disayangnya bila jejaring social FB ini hanya dijadikan arena membuat status yang tidak bermutu dan tidak mendidik, apalagi bila yang membuat status tersebut adalah seorang guru atau ustadz ngaji yang kadang status yang dibuatnya melebihi para ABG(anak baru gede).

Kalau sudah seperti ini tindak tanduk guru/ustadz dalam mensyikapi FB maka lambat laun wibawa seorang guru/ustadz dalam pandangan murid/santri akan jatuh total bagaikan jatuhnya harga bawang  merah di pasaran.

Semua ada aturan atau etikanya, Seorang guru/ustadz bila mengetahui etika dalam menggunakan jejaring social justru akan nilai plus dalam dirinya karna sebelum membuat status dia akan berpikir 10 kali apakah status ini bermutu atau tidak terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Kalau status yang dibuatnya bermutu itu akan menjadi pencerah buat siswa/santrinya dan buat teman dalam facebooknya dan kalau statunya  tidak bermutu orang akan mencibir dan mengatakan “g kreatif/alay/bocah tua nakal/pubertas ke dua/dll”

Alangkah baiknya memang status yang dibuat itu bisa bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain apalagi bila diniatkan untuk mencari pahala dari Alloh SWT. Bukan ini lebih bermutu lagi?? Ayo sobat mulai detik ini buat status yang bermutu dan bermanfaat biar tambah pahala......:) (Alfuad Gapuki) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar