Banyak macam Jejaring social
yang sudah terkenal dan merakyat sekarang ini tapi yang satu ini mempunyai
kelebihan di bandingkan yang lain, jejaring social ini bernama Facebook atau
FB. Rasanya aneh bila jaman sekarang ini orang tidak mengetahui atau tidak
pernah menggunakan Facebook.
Mulai anak keci tingkat SD
sampe nenek-nenek sekarang ini sudah mulai menggunakan Facebook. Masing-masing
berlomba menunjukkan jati dirinya, entah melalui status yang sering di update atau melalui foto yang di upload
setiap saat setiap waktu.
Apapun, dimanapun dan dalam keadaan
bagaimanapun semua bias dijadikan status. Lagi marah, nangis, ketawa, makan,
minum bisa jadi status. Di marah ama orang tua, guru maupun tetangga dijadikan
status. Pokoknya semua yang di lihat dan dirasakan kalau tidak dijadikan status
akan terasa hambar.
Norma-norma agama maupun norma
masyarakat yang seharusnya dijaga seakan hilang total dalam benak orang demi
membuat status. Jangan heran bila anak
dimarah sama orang tuanya akan dijadikan status yang menghujat orang tuanya
sendiri, atau seorang murid/santri yang berani mengolok-olok guru/ustadznya
tanpa ada rasa malu. Dan yang lebih parah
lagi bila permasalahan dalam keluargapun ikut dijadikan status. Tidak ada
rasa malu dan dosa dalam dirinya yang ada adalah bagaimana tetap exis dalam
dalam jejaring social ini.
Sungguh sangat disayangnya
bila jejaring social FB ini hanya dijadikan arena membuat status yang tidak
bermutu dan tidak mendidik, apalagi bila yang membuat status tersebut adalah
seorang guru atau ustadz ngaji yang kadang status yang dibuatnya melebihi para
ABG(anak baru gede).
Kalau sudah seperti ini tindak
tanduk guru/ustadz dalam mensyikapi FB maka lambat laun wibawa seorang
guru/ustadz dalam pandangan murid/santri akan jatuh total bagaikan jatuhnya
harga bawang merah di pasaran.
Semua ada aturan atau
etikanya, Seorang guru/ustadz bila mengetahui etika dalam menggunakan jejaring social
justru akan nilai plus dalam dirinya karna sebelum membuat status dia akan
berpikir 10 kali apakah status ini bermutu atau tidak terhadap diri sendiri dan
terhadap orang lain. Kalau status yang dibuatnya bermutu itu akan menjadi
pencerah buat siswa/santrinya dan buat teman dalam facebooknya dan kalau
statunya tidak bermutu orang akan
mencibir dan mengatakan “g kreatif/alay/bocah tua nakal/pubertas ke dua/dll”
Alangkah baiknya memang status
yang dibuat itu bisa bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain apalagi bila
diniatkan untuk mencari pahala dari Alloh SWT. Bukan ini lebih bermutu lagi?? Ayo
sobat mulai detik ini buat status yang bermutu dan bermanfaat biar tambah
pahala......:) (Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar