Sabtu, 03 Mei 2014

Prosesi Pemakaman Sang Ulama Kharismatik Lombok Penghafal Al Qur’an


Sejak mulai beredar informasi tentang wafatnya sang Ulama Kharismatik TGH. Muhammad Mustofa Umar Abdul Aziz jam 11.00 WITA(rabu,1/5/2014) di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya melalui SMS(Sort Message Service) maupun pengeras suara di masjid-masjid, masyarakat mulai berduyun-duyun datang menuju rumah duka di Pondok Pesantren Al Aziziyah Kapek Gunungsari Lombok Barat NTB.


Segala persiapan untuk menyambut jenazah Sang Ulama Kharismatik yang rencananya akan datang sekitar jam 21.00 segera di persiapkan. Halaman pondok yang berada disebelah timur Masjid mulai dibersihkan oleh para santri secara gotong royong dan pemasangan teroppun segera dipasang dengan lokasi tepat berada di tengah-tengah halaman ponpes.

Masyarakat yang datang secara sepontan dan berkumpul di masjid maupun di aula rumah induk tempat biasanya Almarhum memberikan pengajaran tafsir Al Qur’an setiap hari Jum’at maupun Ahad pagi mulai membaca surat yasin dan dzikir baik secara perorangan maupun secara berkelompok sampai Jenazah Almarhum datang.

Begitu mendengar suara sirine dari ambulance yang datang, masyarakat yang sudah berkumpul dengan tanpa ada komando segera bangkit dan berhamburan keluar untuk menyambut kedatangan Jenazah. Mobil ambulance yang membawa jenazah dari Bandara Internasional Lombok tidak bisa langsung masuk ke rumah duka karena tertahan oleh terop yang telah dipasang ditengah-tengah lapangan.

Besarnya animo masyarakat yang ingin membawa keranda jenazah Almarhum untuk dibawa masuk kerumah duka menyebabkan pihak keluarga kewalahan untuk memasukkan Jenazah langsung ke kamar yang sudah disiapkan. Rasa cinta, rasa kehilangan dan emosional bersatu padu pada masyarakat yang datang melayat maupun dari pihak keluarga menyambut kedatangan jenazah sang ulama kharismatik penghafal Al Qur’an.

Rasa cinta dan rindu masyarakata yang ingin melihat langsung wajah teduh sang ulama kharismatik penghafal Al Qur’an buat yang terakhir kalinya menyebabkan masyarakat saling berdesakan masuk di ruangan yang sudah ditentukan yang berada ditengah rumah induk. Akibat banyaknya masyarakat yang masuk menyebabkan ruangan menjadi sumpek dan panas sehingga menyebabkan pihak keluarga mengambil tindakan untuk membatasi masyarakat yang masuk.

Akibat saling berebutan mau masuk dan tak mau mengalah menyebabkan sempat terjadi ketegangan dipintu masuk tapi setelah Ustadz H. Fathul Aziz masuk di ruangan tempat Almarhum diistirahatkan dan pintu sebelah barat dibuka sebagai jalan keluar buat pelayat yang melihat almarhun yang terakhir kalinya, keteganganpun menjadi mereda dan pelayatpun mendapatkan kesempatan untuk melihat dengan puas.

Sekitar jam 02.00 WITA(jum’at,02/05) jenazah almarhumpun dimandikan, hal ini dilakukan  untuk mengantisipasi meludaknya para pelayat yang datang setelah shubuh nanti dan tenggang waktu antar jam 02.00 – 04.00  itulah para pelayat diperkirakan belum datang.

Setelah selesai sholat shubuh tampak para pelayatpun mulai berdatangan dan puncaknya setelah selesai sholat jum’at. Puluhan ribu pelayat yang berasal dari pelosok desa yang ada di Lombok berdatangan memenuhi pondok pesantren Al Aziziyah Kapek untuk melakukan sholat sunnat mayyit maupun belangar (membawa beras buat keluarga yang ditinggal).

Saking banyaknya masyarakat yang datang melayat menyebabkan pelaksanaan sholat mayyit dibatasi hingga waktu sholat Ashar tiba dan ada sekitar 77 kali sholat sunnat mayyit dilaksanakan secara berjamah yang dipimpin oleh para tuan guru yang datang dari seluruh penjuru pulau Lombok.

Banyaknya masyarakat yang datang melayat menyebabkan masjid yang ada di Pondok pesantren tidak bisa menampung keseluruhan masyarkat, tidak ada tempat kosong di masjid yang tidak diisi oleh masyarakat yang akan melaksanakan sholat Ashar, sampai-sampai tempat menaruh sandal diarea masjidpun dijadikan tempat untuk melaksanakan sholat Ashar dan malah sampai ditengah lapangan pondok yang sudah dipasangin tenda.

Setelah sholat Ashar selesai dilaksanakan, jenazah almarhumpun  di keluarkan kembali untuk di sholatkan kembali buat yang terakhir kalinya bagi jamaah yang baru datang. Begitu selesai sholat mayyit dilaksanakan, masyarakat yang ada dishap depan masjidpun kembali berebutan untuk mengangkat keranda mayyat yang digunakan. Dan proses perjalanan keranda mayyat yang diangkatpun mengalai kesulitan untuk dibawa keluar karena banyaknya masyarkat yang ada didalam masjid maupun yang ada di sepanjang jalan menuju ke pemakamann keluarga. Pelan tapi pasti akhirnya jenazah almarhumpun sampai di lokasi pekuburan keluarga yang sudah disiapkan.

Tampak hadir di pemakaman Gubernur NTB Bp. Dr.TGH.Muhammad Zainul Majdi, Bupati Lombok Barat Bp. DR. H. Zaini Arony, M.Pd, para Tuan Guru, Tokoh Masyarakat, Para Pejabat Lombok Barat dan masyarakat se-lombok. Sedangkan Walikota Mataram Bp. TGH. Ahyar Abduh terlihat datang setelah acara pemakaman selesai dilaksanakan dan beliau langsung melaksankan sholat Mayyit di atas pekuburan Sang Ulama Kharismatik.

Walaupun puluhan ribu masyarakat yang hadir dalam acara pemakaman tersebut, prosesi pemakaman berjalan dengan lancar hingga akhir acara. Rasa haru akan kepergian sang ulama kharismatik memuncak pada saat putra sang ulama kharismatik Ust. H.Fathul Aziz penghafal Al Qur’an membacakan Talqin. Banyak pengiring jenazah yang ada dipemakaman terlihat menitikkan air mata haru akan kepergian sang ulama kharismatik selama-lamanya.

Selamat jalan sang ulama kharismatik Lombok TGH. Muhammad Mustofa Umar Abdul Aziz Al Hafiz, betapa besar jasamu buat masyarakat Indonesia dan semoga apa yang telah engkau ajarkan kepada kami bisa kami amalkan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini dan semoga ada generasi yang menggantikan engkau di tengah masyarakat. Aamiin. (Alfuad Gapuki)

Tunggu tulisan berikutnya tentang biografi Sang Ulama Kharismatik Lombok Penghafal Al Qur’an………..

dan foto prosesi pemakaman bisa dilihat dblog papuqfotografi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar