Sabtu, 01 Maret 2014

belajar keikhlasan dari seorang sahabat cleaning service dan penjaga malam



Sekilas kalau kita melihat dari sudut pandang kependidikan dan pekerjaan, pak H. Asma'un seorang tamatan SMA adalah seorang cleaning service yang area tugasnya di gedung jurusan bangunan dan pak Safi'i yang tamatan STM Bangunan adalah penjaga malam sekolah (pasti banyak yang belum tahu wajah beliau). dalam benak kita  sekilas menganggap mereka remeh tapi pernahkah kita memperhatikan bagaimana kinerja mereka dalam ikut andil membangun sekolah tercinta ini?


Ok, mari kita coba amati sendiri bagaimana kinerja mereka ini dan penulis akan mencoba menceritakan ulang  dari cerita pak Umar sewaktu rapat hari selasa kemarin dan dari hasil subjektifitas penulis.

Pak H. Asma’un, beliau ini selalu ikhlas datang tiap pagi dan sore hari ke sekolah untuk membersihkan ruangan kelas yang ada digedung jurusan bangunan sampai bersih agar siswa dan guru yang masuk di kelas tetap fresh memasuki ruangan dan bisa belajar dan mengajar dengan semangat. Tapi coba tunggu selama 2x45 menit pasti bapak/ibu guru dan karyawan akan melihat bagaimana “kreatif”nya siswa yang membuang sampah sembarangan

Hingga pelajaran selesai akan terlihat karya fenomenal siswa yang terbuat dari sampah berserakan di ruang kelas maupun di pelataran gedung sekolah. Pernahkan kita sebagai Guru dan Karyawan berpikir untuk membantu mengurangi tugas beliau dengan menasehati siswa agar jangan buang sampah sembarangan? Atau pernahkah kita menyapa beliau ketika bertemu? Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Pengabdian dan keikhlasn  beliau sejak tahun 1997 di sekolah SMKN 3 Mataram ini akhirnya terbalaskan juga dengan lulus CPNS kategori 2, tapi itu belum final yang beliau dapatkan karena beliau harus menyiapkan berkas agar bisa mendapatkan NIP dari pemerintah. Seharusnya jalan beliau dalam mengurus berkas kelulusan ini akan lancar seperti jalan tol seandainya tidak ada rintangan yang menghalang namun karena ada protes secara nasional dari teman-teman yang tidak lulus dikarenakan ada "barang lain" yang ikut dan nyampai di tujuan maka jalan itu kini jadi agak macet.

Dilema memang, suatu kejujuran harus kita artikan secara adil dan sesuai situasi dan kondisi karena bila suatu kejujuran diartikan secara saklek tanpa melihat situasi dan kondisi maka akan mengenai orang yang tidak bersalah di antara kita.

pak Safi'I, beliau ini bertugas untuk menjaga sekolah pada malam hari bersama pak Wayan Budiartha dan mereka mulai kerja disekolah ini sejak tahun 1999. Terlihat pekerjaan mereka Cuma menjaga sekolah saja tapi pernahkah kita merasakan bagaimana rasanya dan kondisi sekolah pada malam hari? Penulis pernah merasakan bagaimana rasanya menginap disekolah sewaktu menyelesaikan pembuatan robot untuk kegiatan digunakan demonstrasi pada pelatihan dasar Robot tingkat SMP  sekota mataram di tahun 2007. Tidak terbayang dalam pikiran bagaimana dinginnya sekolah yang menusuk tulang dan ributnya nyamuk-nyamuk di sekitar sekolah yang mampu menyedot darah hingga nyamuknya menjadi gemuk.  Itulah suasana yang tiap malam selalu mereka jumpai selama beliau menjaga sekolah ini dan bandingkan dengan diri kita yang selalu tidur nyenyak sambil mimpi indah diatas kasur yang empuk bersama keluarga tercinta.

Pernah kepala sekolah ikut sholat maghrib berjamaah bersama pak safi’I pada suatu malam ketika pak safi’I mengajak anaknya tuk ikut menjaga sekolah. Betapa khusuk sholat yang beliau lakukan sampai pak Bp. Umar, S.Sos merasa terharu  dan terbawa suana kehusukan sholat berjamaah.

Bila karna keikhlasan dalam menjaga sekolah dan khusukan dalam beribadah membuat beliau lulus CPNS K2, rasanya sangat luar biasa dan pantas beliau dapatkan namun itu juga belum berakhir karena ada sedikit gelombang besar yang menghembuskan perjalanan beliau. Setali tiga uang dengan pak H. Sama’un dan teman-teman yang lain, kini mereka juga mesti menyiapkan pemberkasan mulai tahun SK pertama yang mereka pakai dalam mengikuti tes CPNS K2 ini. Kalau sudah rejeki mereka  di takdirkan oleh Alloh SWT, niscaya tidak ada manusia di dunia ini yang akan mampu menyingkirkannya dari mereka dan sahabat-sahabat mereka yang ikhlas bekerja di manapun berada. Semoga pemerintah bisa lebih bijak menyikapi keadaan sebenarnya dilapangan dan jangan sampai kebijakan pemerintah sangat saklek diterapkan di daerah sehingga bisa menggagalkan mereka yang benar-benar bekerja puluhan tahun ke atas(dari 2004,2003 dan......).  Dan pemerintah juga harus  melirik yang benar-benar sudah lama bekerja tapi belum lulus CPNS K2 agar bisa di angkat juga. Senyum indah mereka senyum kita juga.(Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar