Sekilas kalau kita melihat dari sudut pandang kependidikan
dan pekerjaan, pak H. Asma'un seorang tamatan SMA adalah seorang cleaning
service yang area tugasnya di gedung jurusan bangunan dan pak Safi'i yang
tamatan STM Bangunan adalah penjaga malam sekolah (pasti banyak yang belum tahu
wajah beliau). dalam benak kita sekilas menganggap
mereka remeh tapi pernahkah kita memperhatikan bagaimana kinerja mereka dalam
ikut andil membangun sekolah tercinta ini?
Ok, mari kita coba amati sendiri bagaimana kinerja mereka
ini dan penulis akan mencoba menceritakan ulang dari cerita pak Umar sewaktu rapat hari selasa
kemarin dan dari hasil subjektifitas penulis.
Pak H. Asma’un, beliau ini selalu ikhlas datang tiap pagi dan
sore hari ke sekolah untuk membersihkan ruangan kelas yang ada digedung jurusan
bangunan sampai bersih agar siswa dan guru yang masuk di kelas tetap fresh
memasuki ruangan dan bisa belajar dan mengajar dengan semangat. Tapi coba
tunggu selama 2x45 menit pasti bapak/ibu guru dan karyawan akan
melihat bagaimana “kreatif”nya siswa yang membuang sampah sembarangan
Hingga pelajaran selesai akan terlihat karya fenomenal siswa yang terbuat dari sampah berserakan di ruang kelas maupun di
pelataran gedung sekolah. Pernahkan kita sebagai Guru dan Karyawan berpikir untuk membantu mengurangi
tugas beliau dengan menasehati siswa agar jangan buang sampah sembarangan? Atau pernahkah kita menyapa beliau ketika bertemu? Hanya kita
sendiri yang bisa menjawabnya.
Pengabdian dan keikhlasn beliau sejak tahun 1997 di sekolah SMKN 3 Mataram ini
akhirnya terbalaskan juga dengan lulus CPNS kategori 2, tapi itu belum final
yang beliau dapatkan karena beliau harus menyiapkan berkas agar bisa
mendapatkan NIP dari pemerintah. Seharusnya jalan beliau dalam mengurus berkas kelulusan
ini akan lancar seperti jalan tol seandainya tidak ada rintangan yang
menghalang namun karena ada protes secara nasional dari teman-teman yang tidak lulus dikarenakan ada "barang lain" yang ikut dan nyampai di tujuan maka jalan itu kini jadi agak macet.
Dilema memang, suatu kejujuran harus kita artikan secara
adil dan sesuai situasi dan kondisi karena bila suatu kejujuran diartikan
secara saklek tanpa melihat situasi dan kondisi maka akan mengenai orang yang
tidak bersalah di antara kita.
pak Safi'I, beliau ini bertugas untuk menjaga sekolah pada
malam hari bersama pak Wayan Budiartha dan mereka mulai kerja disekolah ini sejak
tahun 1999. Terlihat pekerjaan mereka Cuma menjaga sekolah saja tapi pernahkah
kita merasakan bagaimana rasanya dan kondisi sekolah pada malam hari? Penulis pernah
merasakan bagaimana rasanya menginap disekolah sewaktu menyelesaikan pembuatan
robot untuk kegiatan digunakan demonstrasi pada pelatihan dasar Robot tingkat
SMP sekota mataram di tahun 2007. Tidak terbayang
dalam pikiran bagaimana dinginnya sekolah yang menusuk tulang dan ributnya
nyamuk-nyamuk di sekitar sekolah yang mampu menyedot darah hingga nyamuknya
menjadi gemuk. Itulah suasana yang tiap
malam selalu mereka jumpai selama beliau menjaga sekolah ini dan bandingkan
dengan diri kita yang selalu tidur nyenyak sambil mimpi indah diatas kasur yang
empuk bersama keluarga tercinta.
Pernah kepala sekolah ikut sholat maghrib berjamaah bersama
pak safi’I pada suatu malam ketika pak safi’I mengajak anaknya tuk ikut menjaga
sekolah. Betapa khusuk sholat yang beliau lakukan sampai pak Bp. Umar, S.Sos merasa
terharu dan terbawa suana kehusukan sholat
berjamaah.
Bila karna keikhlasan dalam menjaga sekolah dan khusukan
dalam beribadah membuat beliau lulus CPNS K2, rasanya sangat luar biasa dan
pantas beliau dapatkan namun itu juga belum berakhir karena ada sedikit
gelombang besar yang menghembuskan perjalanan beliau. Setali tiga uang dengan
pak H. Sama’un dan teman-teman yang lain, kini mereka juga mesti menyiapkan pemberkasan mulai tahun SK
pertama yang mereka pakai dalam mengikuti tes CPNS K2 ini. Kalau sudah rejeki
mereka di takdirkan oleh Alloh SWT,
niscaya tidak ada manusia di dunia ini yang akan mampu menyingkirkannya dari
mereka dan sahabat-sahabat mereka yang ikhlas bekerja di manapun berada. Semoga
pemerintah bisa lebih bijak menyikapi keadaan sebenarnya dilapangan dan jangan
sampai kebijakan pemerintah sangat saklek diterapkan di daerah sehingga bisa menggagalkan
mereka yang benar-benar bekerja puluhan tahun ke atas(dari 2004,2003 dan......). Dan pemerintah juga harus melirik yang benar-benar sudah lama bekerja
tapi belum lulus CPNS K2 agar bisa di angkat juga. Senyum indah mereka senyum
kita juga.(Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar