Entah kapan dimulai adanya ”nyanyian” di dalam masjid
setelah adzan di kumandangkan dan siapa yang mempunyai ide tersebut. Yang jelas
nyanyian ini sangat mengganggu kekhusukan orang yang sholat sunnat di masjid. Dan vokalisnya pun begitu
sangat pedenya melantunkan lagu yang dibawakan walaupun suaranya bikin tikus
pada minggat.
Agar lagu yang dibawakan terkesan Islami maka lagu
tersebut di namakan Amal-amalan dan untuk pembenaran orang yang membawakan lagu
tersebut mereka berdalil sebagai bacaan menunggu orang yang datang ke masjid.
Pembenaran yang di pakai kalau di lihat secara sepintas
memang logis tapi benarkah demikian? Apakah tidak ada lagi bacaan lain selain
menyanyi setelah adzan di kumandangkan? Apakah di dalam islam tidak ada bacaan
yang di anjurkan untuk di baca setelah adzan di kumandang sambil menunggu
jamaah datang?
Agama islam telah sempurna di turunkan sejak ribuan tahun
yang lalu dan dengan kesempurnaannya itu pasti telah di atur apa yang mesti di
lakukan dan dibaca setelah selesai adzan dikumandangkan. Dan bacaan yang paling
sempurna di baca setelah selesai sholat sunnat dan sambil menunggu orang dating
kemasjid adalah dengan membaca Al –Qur’an. Bukankah satu huruf yang kita baca dalam
Al Qur’an juga diperhitungkan oleh Alloh SWT?
Kalau sudah mengetahui kebaikan dalam membaca Al Qur’an
kenapa kita mesti mengganggu orang yang khusuk akan beribadah di dalam masjid
dengan nyanyian yang tidak dimengerti dan dikarang untuk di nyanyikan? Kalau mau
menyanyi jangan di dalam masjid donk! Apalagi sampai mengganggu kuping jamaah
dengan suara yang tidak merdu didengar, lebih baik kalau menyanyi silahkan
dirumah sendiri biar tikus-tikus di rumah pada minggat mendengar lagu yang dinyanyikan.
Piece bro….(Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar