Relawan Tadarusan Al Qur'an Masjid At Takrim Gapuk

Sekecil apapun jasa seseorang kepada kita,  jangan pernah lupakan apalagi sampai sengaja melupakannya karena itulah cara kita membalas budi sebagai orang yang beriman dan berilmu. Pesan itu yang selalu diucapkan oleh Guru Spritualku.


Di Jamaah Tadarusan Al Qur'an Masjid At Takrim Gapuk Dasan Agung Mataram, ada orang yang bekerja dengan ikhlas dan istiqomah membantu setiap kegiatan  sejak mulai aktifnya kegiatan Tadarusan Al Qur'an saat gempa lombok bulan Agustus 2018 yang lalu hingga saat ini.

Mereka ini sebenarnya tidak mau disebut namanya namun demi sebuah sejarah perjalanan kegiatan Tadarusan Al Qur'an di Lingkungan Gapuk dan agar bisa memotivasi orang lain untuk memperbanyak beramal  maka mereka ini akhirnya luluh hatinya untuk dituliskan namanya.

Rusmiati atau inaq rus,  beliau ini  seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya berjualan kopi hitam atau kopi tukang  di rumahnya yang berada di sebelah timur masjid At Takrim Gapuk.  Kopi yang dijual merupakan warisan dari ibunya yang dulu berjualan kopi ditempatnya sekarang.  Rasa kopinya bikin hati jadi ngangenin untuk tetap datang menikmati rasa kopi buatannya. Setiap kegiatan tadarusan Al Qur'an baik yang dilaksanakan setiap malam maupun setiap jumat pagi maupun Ahad pagi,  beliau selalu menyediakan setermos kopi hitam buat para jamaah Tadarusan. 
Dan kopinya ini bisa menghilangkan rasa kantuk dan menambah semangat buat bertadarus Al Qur'an.  Rasanya hampa dan kurang seru kalau kopi tukang ini tidak tersedia di saat kita bertadarus. itu kata salah seorang jamaah yang pengopi level 7.  hehe

Zultono atau ono, beliau ini pekerjaannya sebagai juru parkir shif pagi di Warung Pecel Dedi khas Dasan Agung yang letaknya di sebelah barat perempatan Dasan Agung. Setiap pagi hingga petang beliau bekerja jadi tukang parkir dan tiap malamnya selalu menyiapkan peratan buat tadarusan Al Qur'an seperti Rehan atau alas Al Qur'an, Al Qur'an, Mic sound system, air minum dan kopi tukang dari inaq Rus. Dan itu rutin beliau kerjakan hingga sekarang semenjak ditugas oleh salah seorang jamaah Tadarusan Al Qur'an.

Terasa Ada yang kurang kalau Zultono ini tidak hadir saat Tadarusan Al Qur'an, karena kehadirannya terkadang bisa membuat jamaah tertawa dengan guyonannya saat istirahat disela-sela bertadarusan.  Sampai saat ini baru dua kali dia memberanikan diri mencoba ikut tadarusan membaca Al Qur'an setelah membuat perjanjian dengan salah seorang jamaah. Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan kemudahan dan keberanian untuk tetap membaca Al Qur'an bersama para jamaah. Aamiin

Qhina Let,  beliau ino juga ibu rumah tangga dan wirausaha makanan.  menyediakan makanan kotak maupun segala macam kue maupun jajan bila ada yang mesan. Setiap kali khotaman Al Qur'an yang dilaksanakan sepekan sekali,  beliau yang terkadang memasak makanan buat khotaman Al Qur'an hasil Request dari jamaah. Dan jangan tanya bagaimana rasa masakannya kalau belum mencobanya,  sekali mencoba akan bikin ketagihan untuk ingin menikmati masakan inaq Anik yang nama panggilannya yang para jamaah memanggilnya. Inaq Anik ini bagi para jamaah sudah di anggap ibu asuh karena seringnya memasak buat khotaman dan terkadang menyediakan minuman serbat penghangat badan dan pelega tenggorokan.

Ketiga orang inilah para relawan yang bekerja dengan senyap namun terasa hasilnya dan sangat dibutuhkan buat kelancaran kegiatan tadarusan Al Qur'an di Masjid At Takrim Gapuk Dasan Agung Mataram tercinta ini.

Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan balasan yang terbaik buat mereka dan semoga mereka diberikan kekuatan iman dan keikhlasan selalu.  Aamiin.
Gapuk Dasan Agung,  02102019   11.30  by: AlFuad Gapuki