Jumat, 28 Oktober 2016

Kumandang Adzan Dhuhur Dan Ashar Menghilang, Musik Dangdut pun Menggema Di Masjid At Takrim Gapuk



Fungsi masjid itu seharusnya digunakan untuk keperluan ibadah dan keperluan bagi masyarakat banyak yang berkaitan dengan hal-hal yang positif. Demikian juga halnya dengan speaker masjid atau orang menyebutnya “TOA” masjid mestinya digunakan untuk mengumandangkan Adzan atau memanggil orang tuk sholat berjamaah kemasjid.


Namun akhir-akhir ini malah suara Adzan untuk waktu Dhuhur dan Ashar lebih sering tak terdengar dari masjid At Takrim Gapuk dan justru suara musik yang lebih banyak terdengar mulai dari musik bernuansa Arabic(biar terdengar lebih islami) hingga musik dangdut bang Haji Rhoma Irama.

Suara musik ini pun terkadang mulai di putar sejak jam 07.15 Wita hingga jam 17.00 Wita. Waktu istirahat pemutaran musik ini mulai mendekati waktu sholat Dhuhur dan Ashar. Begitu waktu sholat Dhuhur dan Ashar hampir tiba, musik pun berhenti total diputar dari speaker masjid dan akan kembali diputar lagi setelah selesai sholat berjamaah dari masjid kampung sebelah.

Yaris suara adzan Dhuhur dan Ashar tidak terdengar lagi di masjid At Takrim Gapuk dan kalau pun ada terdengar suara Adzan Dhuhur dan Ashar yang tiba-tiba yang dikumandangkan oleh marbot masjid, biasanya setelah selesai mengumandangkan Adzan, si marbot langsung menghilang dan berkumpul kembali dengan para pekerja yang bergotong royong membangun masjid.

Mungkin akan ada yang bertanya-tanya kenapa marbot masjid kembali berkumpul dengan para pekerja yang bergotong royong membangun masjid? Ini dia aneh bin ajaibnya, seharusnya kalau sudah terdengar suara Adzan  dari speaker masjid, para pekerja yang bergotong-royong dan marbot segera menghentikan sejenak pekerjaannya untuk ikut sholat berjamaah di masjid At Takrim Gapuk namun yang terjadi malah pada cuek bebek melanjutkan pekerjaannya yang bisa mereka kerjakan. Mereka mengutamakan pekerjaannya yang mereka kerjakan dimasjid itu dari pada melaksanakan perintah Alloh untuk sholat.

Bagaimana dengan para ustadz, haji dan orang yang berilmu di Lingkungan Gapuk? Ini yang lebih aneh lagi, justru ada salah seorang ustadz malah tidak menyuruh para pekerja untuk istirahat sejenak untuk sholat dan malah si ustadz tersebut justru pulang di saat ada warga yang sholat berjamaah berdua di masjid At Takrim Gapuk. Dan kelakuan para pekerja di masjid juga tidak menunjukkan toleransi terhadap orang yang sholat berjamaah di masjid tersebut dan justru terkesan sengaja membuat gaduh mengganggu orang yang sholat berjamaah.

Mengenai diputarnya musik dangdut di masjid At Takrim Gapuk ini juga pernah ada salah seorang Haji yang memprotes agar jangan memutar lagu dangdut di masjid tapi yang terjadi malah kebanyakan warga yang ikut gotong royong justru menyalahkan pak haji yang memprotes tersebut dan  merekapun membuat pernyataan pembenaran “ biar lebih semangat bergotong-royong di masjid”.

Jreeng…..ini mungkin tanda-tanda akhir jaman yang terjadi di Lingkungan Gapuk, musik dangdut di putar keras-keras tapi adzan Dhuhur dan Ashar di Liburkan dan Iqamat pun malah ada yang melarang  agar jangan menggunakan speaker atas karena jaman Nabi Iqamat itu suaranya hanya di dengar oleh para jamaah saja bukan oleh masyarakat umum. Lha…Orang yang melarang ini malah jarang sholat berjamaah ke masjid koq bisa-bisanya melarang muadzin iqamat menggunakan speaker atas dan di saat speaker atas masjid di gunakan untuk memutar suara musik dangdut koq malah orang yang melarang ini diam membisu??????

Ampuni mereka ya Alloh yang tega memutar musik dangdut dari rumahMU dan ampuni para ustadz dan orang yang berilmu di masyarakat kami yang diam membisu mencari aman sendiri karena takut dianggap tidak pro terhadap pembangunan masjid saat ini. Dan kuatkan iman kami dan berilah kami kesabaran melihat masjid kami yang masih kuat dan kokoh di rusak dan di bangun lagi agar terlihat lebih mewah dan megah walaupun jamaah sholat fardunya hanya di hadiri oleh puluhan warga kami dan malah jumlah tiang masjid kami lebih banyak dari jumlah jamaah sholat fardhu. Walloohu a’lam.


Dasan Agung, 20161026 16:20    WITA  (Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar