Senin, 09 September 2013

PENGORBANAN WANITA DAN AKAL BUSUK PRIA


 
Skenario perjalanan hidup manusia di dunia ini suangat antik sekali, terkadang ada yang  tidak masuk akal namun dengan penuh semangat dan terpaksa dilakoni juga demi sesuatu dan terkadang ada yang masuk akal tapi sulit dilakoni. Mensikapi hal seperti ini kebanyakan manusia hanya bisa pasrah tanpa berbuat dan cendrung mencari pembenaran diri dengan mengatakan sudah takdir dari sananya.

Sekilas orang yang mengatakan takdir itu terkesan sakti mandraguna karena dia sudah memvonis langsung tanpa mengetahui sebab akibatnya. Hal seperti ini kebanyakan kita dengar kalau sudah terjadi dan kalau belum terjadi peristiwa itu mereka hanya bisa menjadi penonton belaka.

Dalam banyak hal dan peristiwa, kaum wanitalah yang paling banyak menjadi korban apalagi wanita tersebut masih dalam masa menempuh pendidikan mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA dan kebanyakan berdomisili di desa. Dan di daerah kita ini yaitu di pulau Lombok terutama, masih banyak kita temukan anak-anak usia dini yang putus sekolah gara-gara menikah.

Banyak sebab terjadinya pernikahan dini dikalangan siswa aktif di pulau pedas Lombok, diantaranya:
1.pendidikan agama yang sangat minim di dapat  anak baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan masyarakat sekitarnya sehingga anak tidak mengetahui batas-batas dalam bergaul.
2.sikap orang tua yang terlalu memberikan kebebasan kepada anaknya sehingga si anak tidak dikontrol dalam pergaulannya.
3.orang tua tidak bisa berterimakasih kepada orang yang telah memberitahukan perbuatan anaknya yang berlawanan dengan hokum agama dan adat dan cendrung orang tua akan dendam kepada pelapor yang telah memberitahukan tentang kelakuan anaknya.
4.hamil karena hubungan diluar nikah
5.masih kuatnya adat kampung yang mengharuskan wanita menikah apabila sampai malam hari belum dibawa pulang oleh seorang pria/pacarnya kerumah orang tuanya.  
6.wanita dijebak dan dipaksa oleh orang tuanya agar mengikuti apa keinginan dari orang tuanya.

Dari enam penyebab terjadinya pernikahan dini, point nomor lima dan enam yang banyak terjadi di pulau Lombok. Dalam masalah adat kampong yang mengharuskan wanita dinikahkan bila di anter pulang sampai malam hari ini memang sangat bagus dan harus dilestarikan agar calon generasi muda islam tidak bebas dalam bergaul dengan lawan jenisnya tapi hal ini justru dijadikan senjata oleh kaum pria untuk segera menikah dengan kekasihnya walaupun si wanita belum siap berumah tangga. Kejadian seperti ini bisaanya terjadi setelah perayaan lebaran topat.

Sedangkan untuk point enam, wanita dijebak dan dipaksa oleh orang tuanya bisaanya terjadi bila masih ada hubungan kekeluargaan atau orang tua ada hutang moral. Berbagai macam trik yang dilakukan oleh orang tua dan keluarga agar anak wanitanya menerima dengan sadar walaupun dengan terpaksa dan mengorbankan masa mudanya.

Ujung-ujungnya yang menjadi korban bathin adalah kaum wanita dan yang pria bisaanya cuek bebek karena sudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Dalam diri orang tua maupun suami kebanyakan berpikir kalau sekarang wanita dengan terpaksa menerima pernikahannya toh nanti lama kelamaan akan menerima juga apa adanya. Mengapa bisa timbul pikiran seperti itu??
1.sudah ada hukum tak tertulis yang berlaku dimasyarakat kalau menjadi janda muda itu tidak enak dan pandangan masyarakat kesannya tidak bagus (lo.. koq kayak di India she!). bisaanya wanita yang kuat dan super yang berani mendobrak hukum yang tak tertulis dan yang memojokkan kaum wanita dan menyenangkan kaum pria ini.hehe
2.ketakutan wanita dalam membiayai kehidupannya apalagi bila sudah mempunyai anak. Wanita seperti ini bisaaya wanita yang lemah yang tidak percaya diri terhadap rejeki yang datang dari Alloh dan kemampuan alami yang ada dalam dirinya untuk berusaha mencari rejeki.

Masihkan kejadian-kejadian aneh yang mengekang kaum wanita terjadi di jaman Facebook ini akan terulang lagi dan lagi?walloohu a’lam bissawaab. (Alfuad Gapuki) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar